Diresmikan, Klinik Pratama NU Medika Dawe Siap Layani Masyarakat

0
117
Rais PCNu Kudus KH Ulil Albab Arwani memotong pita menandai peresmian klinik Pratama NU Medika Dawe, kemarin

KUDUS,Suaranahdliyin.com  – Bertepatan momentum Hari Santri Nasional, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Dawe resmi meresmikan Gedung Klinik Pratama NU Medika Dawe yang berlokasi di Jl. Kaliyetno Piji, Dawe, Kudus.

Prosesi peresmian diawali dengan penyerahan kunci gedung secara simbolis dari Pengurus MWC NU Dawe kepada Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kecamatan Dawe sebagai penerima mandat pengelolaan Klinik Pratama NU Medika Dawe. Kemudian dilanjutkan  pemotongan pita oleh Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Dawe KH. M. Ulil Albab Arwani, menandai resmi beroperasinya klinik tersebut.

Ketua MWC NU Kecamatan Dawe, H. Kusminto Al Kaff, menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya pembangunan hingga peresmian klinik ini.

“Program prioritas MWC NU Dawe berupa pendirian Klinik NU akhirnya tercapai sesuai target. Proses pembangunan memakan waktu sekitar lima bulan, mulai 16 Mei hingga 22 Oktober 2025,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Klinik Pratama NU Medika Dawe akan melayani pengobatan rawat jalan dan rawat inap, pemeriksaan kesehatan, perawatan gigi, layanan ibu hamil, serta khitan modern.

“Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh warga NU serta seluruh banom — Muslimat, Fatayat, Ansor, IPNU, IPPNU — juga lembaga pendidikan RA, MI, MTs, MA, SMK, LTM, Lazisnu, Pagar Nusa, dan seluruh pihak yang telah mendukung pembangunan klinik ini,” tambahnya.

Dalam sambutannya, Camat Dawe, Dian Noor Tamzis Hanafi menyampaikan apresiasinya atas berdirinya Klinik NU Dawe. Dikatakan, jumlah penduduk Kecamatan Dawe cukup besar, sehingga keberadaan layanan kesehatan seperti Klinik NU ini sangat penting.
“Saya merasa bangga kepada warga NU Dawe yang mampu mewujudkan klinik ini karena akan membawa manfaat besar bagi masyarakat,” ujarnya.

Ia menegaskan, pendirian Klinik NU Dawe menjadi bukti nyata bahwa NU senantiasa hadir untuk meneguhkan nilai-nilai kebangsaan dan menjaga keutuhan NKRI.

“NU adalah anugerah dan berkah bagi Indonesia. Sejak sebelum kemerdekaan hingga kini, NU berperan besar dalam memperjuangkan dan menjaga kemerdekaan bangsa. NU terus merawat tradisi, memperkuat persatuan, dan menjaga kesatuan demi kemaslahatan umat dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tambahnya.

Foto bersama Gus Bab bersama pengurus MWCNU Dawe

Sementara, KH. M. Ulil Albab Arwani, dalam mauidhoh hasanahnya menegaskan bahwa peresmian Klinik NU Dawe bertepatan dengan Hari Santri Nasional merupakan momen bersejarah dan istimewa.

“Dengan berdirinya klinik ini, menandai kebangkitan MWC NU di Kudus yang dimulai dari MWC NU Dawe,” ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus ini juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan sebagai bagian dari ajaran Islam.

“Menjaga kesehatan adalah kewajiban bagi setiap insan, bahkan termasuk fardhu kifayah bagi umat Islam. Kita harus menjaga kesehatan sebagai bentuk tanggung jawab kepada Allah, karena tanpa kesehatan kita tidak bisa beribadah dengan sempurna,” tuturnya.

Klinik Pratama NU Medika Dawe merupakan satu-satunya Klinik NU yang telah resmi berdiri di Kabupaten Kudus. Keberadaannya diharapkan menjadi pusat pelayanan kesehatan umat yang terjangkau, profesional, dan berlandaskan nilai-nilai ke-NU-an.

Peresmian ini tidak hanya menjadi kebanggaan warga NU Dawe, tetapi juga menjadi bukti konkret kiprah NU dalam khidmah sosial, kesehatan, dan penguatan nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.

Kegiatan peresmian ini menjadi puncak rangkaian peringatan Hari Santri yang sebelumnya diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan dan sosial yakni Khotmil Qur’an 9 khataman, pengobatan gratis, bazar sembako murah, dan kirab Hari Santri.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh. Disamping  KH. M. Ulil Albab Arwani, juga tampak Forkopincam Dawe, perwakilan MWC NU Jati dan Jekulo, Kepala Puskesmas Rejosari, Syuriyah NU Kecamatan Dawe, Lembaga Takmir Masjid (LTM) se-kecamatan Dawe, kepala lembaga pendidikan RA, MI, MTs, MA, SMK, serta para pengasuh pesantren, di antaranya KH. Abdul Mu’thi Al-Hafidz (Ponpes Roudhotut Tholibin) dan KH. Muhammad Afandi Shiddiq (Ponpes Manbaul Falah).

Turut hadir pula para ketua ranting NU, banom, Pagar Nusa, tokoh masyarakat, dan warga sekitar.

Lima jam sebelumnya, Rais Aam PBNU KH. Miftahul Akhyar menandatangani prasasti peresmian usai menghadiri silaturahim dan penyerahan prasasti kepada Takmir masjid Sunan Muria kategori masjid bersejarah.(yuliana/adb)

Comments