KUDUS, Suaranahdliyin.com – Ya Rohman Ya Rohim Ya Malik Ya Kudus Ya Salam Ya Mukmin Ya Muhaimin Ya Aziz dan seterusnya, bergema di jalanan. Demikian itu dilantunkan oleh rombongan pawai RA NU Miftahul Huda 01 Pranak Lau Dawe mulai dari Dawe hingga Bae dan Gebog.
Menaiki kendaraan “odong-odong” siswa-siswi yang dibimbing oleh lima guru pendamping itu secara serempak dan ceria melantunkan sholawat asmaul husna, Senin (14/05/18). “Menyambut Ramadan, kami ingin anak-anak selalu gembira tapi tetap bernilai ibadah,” papar Syafa’atun Ni’mah, salah seorang guru RA NU Miftahul Huda 01 Pranak.
Bu Atun -sapaan akrab Syafa’atun Ni’mah- menambahkan sholawat asmaul husna sengaja dipilih sebab telah familiar bagi anak-anak. Tujuan utamanya tentu menganalkan nama-nama Allah Swt sedini mungkin kepada mereka.
“Nada dan iramanya yang mudah, juga hampir setiap pengajian ibu-ibu kaum Nahdliyin sholawat ini selalu berkumandang, jadi anak-anak mengikuti,” jelasnya.
Pawai diikuti oleh puluhan siswa dan siswi yang diangkut dengan empat mobil “odong-odong”. Perjalanan dimulai dari halaman madrasah menuju Karangbener, lalu melewati Universitas Muria Kudus (UMK) menuju Kecamatan Gebog. Dari Gebog rombongan kembali ke madrasah dengan selamat dan melaksanakan kegiatan lainnya.
“Di madrasah juga diadakan khotmil qur’an oleh para guru bersama siswa-siswi MI-MTs dilanjutkan tahlil massal dan ziarah kubur,” imbuhnya.
Menurutnya, tradisi khas warga nahdliyin itu harus dikenalkan kepada generasi muda sedini mungkin, untuk menjaga keseimbangan hidup dan hubungan antarwarga, supaya tidak terjangkit aliran yang aneh-aneh. “Sebenarnya kalau sejak dini sudah senang berkumpul dalam kebaikan dengan temannya, itu cukup untuk merawat nilai-nilai kebangsaan kita,” terangnya. (rid/ adb, ros)