Presiden Jokowi: NU Tunjukkan Wajah Islam yang Teduh dan Ramah

0
640
Presiden RI, H Joko Widodo (Jokowi)/ Foto: istimewa

BALIKPAPAN, Suaranahdliyin.com – Presiden RI, H Joko Widodo (Jokowi) berkenan menyampaikan sambutan pada lengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027 yang dirangkai dengan peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-96 Nahdlatul Ulama (NU).

Pengukuhan dilangsungkan di Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022).

Hadir pada kesempatan itu antara lain Wakil Presiden RI/ Mustasyar PBNU KH Ma’ruf Amin, Ketua DPR RI Puan Maharani;
mantan Waki Presiden RI Drs Haji Jusuf Kalla, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, dan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur.

Presiden mengawali sambutannya menyampaikan selamat kepada seluruh pengurus PBNU masa khidmat tahun 2022 – 2027 di bawah kepemimpinan Rais Am KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

Menurutnya, kiprah NU selama ini dalam menjaga NKRI dan dalam menjaga Pancasila. Pandangan Hubbul wathan minal iman, juga NKRI harga mati telah merangkai persatuan dan kesatuan bangsa. NU telah terus-menerus mendorong moderasi beragama, bertoleransi, dan kebangsaan.

“NU dapat menunjukkan wajah Islam, menunjukkan wajah Indonesia yang teduh dan ramah di mata dunia, dan menunjukkan agama dan budaya yang bersanding saling memperkaya satu sama lain. Semua ini telah membuat Indonesia menjadi bangsa bersatu dalam keberagaman dan menjadi rujukan bagi bangsa-bangsa lain,” ungkapnya.

Dia menyampaikan, kekuatan NU luar biasa besar, sangat besar. Bukan hanya bisa berkontribusi untuk Indonesia, juga untuk dunia. Dengan jumlah warga NU yang sangat besar, sekitar separuh lebih dari warga muslim Indonesia, serta dengan jaringan organisasi yang sangat lengkap yang tersebar di seluruh pelosok negeri dan luar negeri, NU merupakan potensi bangsa yang sangat besar. Talenta-talenta muda hebat di NU juga semakin banyak jumlahnya yang tersebar dalam beragam profesi.

“Kontribusi NU yang paling utama adalah melalui peran besar para ulama besar yang menjadi sumber tuntunan umat. Tapi semakin banyaknya warga Nahdliyin yang cendekiawan, kaum profesional, wirausaha, dan para teknolog akan membuat NU semakin memberikan warna dalam dunia baru yang semakin berubah,” paparnya.

Disampaikannya pula, bahwa NU memiliki jaringan organisasi yang sangat luas. NU memiliki pengurus dan badan otonom (Banom) di seluruh provinsi, di seluruh kabupaten dan kota, bahkan di kecamatan dan kelurahan, serta desa. Di luar negeri pun, diaspora NU berkembang sangat pesat.

“Ini yang saya lihat. Dengan cabang istimewa telah tersebar di lebih dari 100 negara di dunia. Jika jaringan ini digerakkan, dikonsolidasikan untuk menggulirkan agenda-agenda strategis nasional, akan menjadi kekuatan besar yang sangat potensial untuk mempercepat menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa dan kemanusiaan,” tuturnya.

Namun, lanjutnya, semua potensi yang ada perlu dijahit, perlu dirajut dalam rumah besar NU. (Dengan demikian) NU bisa makin berperan dalam kemandirian dan kemajuan bangsa, semakin berperan dalam dunia yang penuh perubahan dan disrupsi, dalam dunia yang semakin diwarnai oleh ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya. (ros/ rid, adb)

Comments