BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Kiai Nur Salim Mawardi, Pengasuh Pesantren Salafiyah Annibros Al Hasyim Suruh, Kabupaten Semarang, menyampaikan, bahwa orang baik dan istimewa itu bisa menciptakan kebaikan bagi dirinya dan bagi orang lain.
Kiai Nur Salim Mawardi mengutarakan hal itu dalam “Suruhan Bershalawat” sekaligus memeringati peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di halaman musala Ar-Ridho Suruhan, Karangjati, Wonosegoro, Boyolali pada Ahad (22/9/2024) lalu.
“Orang baik itu ada yang bisa menjadikan dirinya baik dan bisa menjadikan orang lain turut mendapat keberkahannya. Sebagaimana orang jelek, itu dia menerima kejelekannya, bahkan kejelekan seseorang ini menjadi mudarat orang lain,” ujarnya.
Dia mengemukakan, Kanjeng Nabi orang baik dan ‘kita orang baik’. Kebaikan Kanjeng Nabi menjadikan sekitarnya baik, kebaikan kita belum tentu menjadikan keluarga kita baik.
“Ini sifat khusus, sifat keistimewaan dari Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam,” jelasnya.
Kiai Nur Salim menambahkan, orang yang baik adalah yang semakin tertutup ‘auratnya’, orang baik adalah orang yang semakin memendam cacatnya.
“Sebaiknya orang baik itu orang yang tidak memperlihatkan cacat dan auratnya sendiri, sebagaimana orang baik itu tidak pernah memperlihatkan atau memasyhurkan aib-aib orang lain,” katanya.
Dia menyontohkan, bagi yang bermain media sosial (medsos) itu ‘jarinya’ mesti hati-hati. Jempolnya ‘disedekahi’ agar tidak mudah membully (mengganggu, menyusahkan), menyalahkan, dan menenarkan kejelekan orang lain.
“Medsos ada faedahnya tapi mudaratnya juga banyak. Maka kita hati-hati terutama bagi putra-putri kita,” ujarnya.
Sugiyarto, Kepala Dusun Suruhan, mengapresiasi warga Suruhan yang bisa berkumpul (ngaji) dengan baik dan selamat. Dia pun berpesan, agar warga menjaga kebersamaan terkait situasi sekarang menjelang pemilihan gubernur dan bupati (Pilkada). (sis/ adb, ros)