
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Mahasiswa perlu dikenalkan lebih dalam tentang Islam Aswaja supaya tidak terjerumus ke dalam paham agama yang radikal. Hal itu mengemuka dalam acara Kajian Dialogis dan Tanya Jawab Seputar Puasa di Masjid Darul Ilmi Universitas Muria Kudus (UMK), Jumat (26/04/19).
Acara yang diadakan oleh Aswaja Center Kabupaten Kudus ini menghadirkan Direktur Aswaja Center Kiai Moh. Islahul Umam dan Dewan Pakar Aswaja Center KH. Sa’adudin An-Nasih Lc. Hadir pula pada kesempatan itu, Ketua PCNU Kabupaten Kudus H. Asyrofi Masyitho, Ketua MWC NU Kecamatan Bae KH. Sya’roni Suyanto, Ketua PC GP Ansor Kudus H. Sarmanto Hasyim.
Ketua PCNU Kabupaten Kudus, H. Asyrofi Masyitho, mengatakan acara ini memang sudah direncanakan sejak lama. Kajian seperti ini, kata dia, sangat penting di kalangan mahasiswa agar tidak terjerumus kepada ajaran yang radikal.
“Kiai-kiai muda NU itu ‘alim – ‘alim. Dengan paham Islam yang Rahmatan lil ‘alamin. Karena kalau mahasiswa sudah kemasukan paham radikal ini bahaya,” tuturnya.
H. Asyrofi meminta kajian agama di kampus-kampus seperti ini agar dijadikan agenda rutin. Mengenai sistemnya ia lebih menyetujui supaya dilaksanakan secara dialogis dan tanya jawab. Ia juga berharap supaya Aswaja Center nantinya bisa bekerja sama dengan kampus-kampus yang ada di Kudus untuk menyebarkan ajaran Aswaja.
“Karena dengan mahasiswa ya memang harus begini, dialogis. Supaya apa yang menjadi uneg-uneg bisa langsung ditanyakan kepada yang pemateri berkompeten,” ujarnya.
Dewan Takmir Masjid Darul Ilmi UMK, Agung Dwi Nur Cahyo berterima kasih kepada Aswaja Center sebab adanya acara ini. Menurutnya kegiatan semacam ini sangat penting untuk memberi edukasi ubudiyah kepada masyarakat, khususnya civitas akademika Universitas Muria Kudus.
“Takmir masjid sangat bersyukur. Ini memberikan motivasi kepada kita semua untuk terus memperdalam ilmu agama. Sebagaimana slogan UMK yaitu santun, cerdas dan berwirausaha. Cerdas ini tidak hanya intelektual saja tetapi emosional juga spiritual,” tandas Agung.
Ia juga menjelaskan, adanya kajian-kajian seperti ini merupakan pengejawantahan makna dari Masjid Darul ‘Ilmi itu sendiri. Menurutnya, sebagai rumahnya ilmu, Masjid UMK memang sudah seharusnya banyak diadakan kajian dialogis seperti ini untuk mendorong nalar mahasiswa untuk memahami Islam lebih dalam.
“Semoga akan semakin cinta kepada Islam, semakin berbahagia mempelajari, menekuni agama Islam. InsyaAllah acara semacam ini, kajian-kajian agama akan kita rutinkan,” harapnya.
Kegiatan yang bertajuk Menjemput Ramadan ini mengkaji persoalan dan serba-serbi hukum seputar puasa dan zakat. (rid, gie, adb/ ros)