
JAKARTA, Suaranahdliyin.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi meluncurkan sistem kaderisasi NU yang baru. Demikian itu disampaikan secara langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf pada pertemuan yang diikuti oleh seluruh PWNU dan PCNU se-Indonesia secara hybrid, Jakarta, Jumat (03/06/2022).
Pada kesempatan itu, Gus Yahya menegaskan sistem kaderisasi yang baru ini akan dimulai dari titik, yakni di PCNU Kabupaten Tulangbawang Bandarlampung dan PCNU Kabupaten Situbondo Jawa Timur.
“Jangan sampai kesempatan kita sia-siakan, mari kita berpikir lagi tentang sesuatu yang lebih berarti untuk masa depan NU,” ungkap Gus Yahya melalui kanal YouTube TVNU, Senin (06/06/2022).
Gus Yahya meminta warga dan pengurus NU untuk berikhtiar dengan membuang semua perkara yang tidak mendukung cita-cita besar NU. Kedepan, ia ingin memulai dengan sistem kaderisasi dan program pelatihan secara reguler.
“Kita berikhtiar dengan sekuat kita, semoga kita yakini ini adalah turunnya Fadillah dari Allah swt,” harapnya.
Sementara itu, KH Nusron Wahid, selaku Wakil Ketua Umum PBNU memaparkan sistem kaderisasi NU yang baru. Ia menjelaskan PBNU sudah merampungkan konsep kaderisasi secara berjenjang dan integratif.
“Pengkaderan akan dilanjutkan secara berjenjang, dimulai dari tingkat dasar, menengah sampai tingkat lanjutan,” jelasnya.
Sebagai informasi, peluncuran sistem pengkaderan ini dilakukan setelah pengesahan pada Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) di Jakarta pada 20-222 Mei 2022 lalu.
Sebelumnya, PBNU pada awal Maret lalu juga telah melakukan moratorium pada dua jalur kaderisasi yang lama, yakni MKNU dan PKPNU. Kini kedua jalur berhasil diintegrasikan menjadi 3 jenjang yaitu PD-PKNU, PMK-NU, AKN-NU.(sim/adb)