Pelatihan Jurnalistik Masjid Agung Kudus
KH Noor Badi: Menulis Bagian dari Salah Satu Cara Berdakwah

0
1517
Pengurus masjid dan panitia foto bersama dengan peserta pelatihan

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Pengurus Mesjid Agung Kudus menyelenggarakan pelatihan jurnalistik bertajuk “Mengelola Literasi Dakwah Mesjid di Era Digital”, Ahad (13/12/2020).

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Masjid Agung Kudus ini dibuka ketua pengurus Masjid Agung, yakni KH Noor Badi. Sedang  tiga pemateri yang dihadirkan, yaitu Septianti (Suara Masjid Agung Kudus), serta Rosidi dan M Farid (Suaranahdlyin.com).

Pelatihan diikuti oleh 45 peserta yang merupakan perwakilan dari remaja masjid di Kudus, aktivis IPNU – IPPNU dan perwakilan dari berbagai madrasah.

KH. Noor Badi dalam sambutannya mengapresiasi penyelenggataan pelatihan ini. “Saya sangat senang sekali ketika melihat pemuda – pemudi aktif di masjid, dengan begitu masjid masih ada yang merawat di kemudian hari. Adanya pelatihan ini saya juga berharap, pemuda pemudi mengerti lebih dalam tentang Masjid Agung Kudus,” ujarnya.

KH Noor Badi mengemukakan, bahwa bermanfaat di masjid itu tidak hanya mengurus masjid saja, melainkan pendakwah yang ada di masjid juga sama bermanfaat.

“Berbicara tentang dakwah, menulis juga merupakan bagian dari salah satu cara berdakwah. Dengan menulis, secara tidak sadar kita juga sedang menabur manfaat. Dengan menabur manfaat, menghantarkan kita kepada jalan keberuntungan untuk bisa mencapai ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala,” tuturnya.

Rosidi, salah satu pemateri, menyampaikan pentingnya penguatan literasi dan intelektual umat Islam melalui masjid. “Dalam sejarah, tercatat masjid pernah menjadi salah satu tempat yang sangat penting dalam pengembangan intelektual dan keilmuan,” terangnya.

Dia yang juga redaktur Gayakumedia.com pun berharap, masjid – masjid selain untuk beribadah dan mengaji, juga kembali memperkuat perannya dalam pengembangan kuat.

KH Noor Badi menyampaikan perspektifnya mengenai pentingnya dakwah melalui literasi

“Keberadaan perpustakaan di masjid sangat penting. Maka penting pula memiliki sebuah ruang perpustakaan yang bisa diakses umat (masyarakat) luas,” paparnya.

Pemateri lain dalam acara yang didukung oleh Jenang Mubarok itu, adalah Septianti, yang pada kesempatan itu memaparkan materi pengelolaan media masjid, sedang M Farid mengulas tentang teknik penulisan berita. (khasan, min amrina yusro/ gie, mail, adb)

Comments