BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Katib Syuriah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wonosegoro, Boyolali, Kiai Kumaidi mengatakan, iman dan takwa seseorang bisa naik – turun. Saat mujahadah atau ngaji, iman bisa dikatakan 100 persen. Tidak tahu nanti saat pulang melakukan sejumlah aktivitas lain.
“Sepekan sekali, takwa diingatkan dalam khotbah salat Jumat. Tapi kayaknya bagi kita belum cukup. Apalagi kadang sambil tidur atau terlambat,” katanya dalam mujahadah rutin MWC NU Wonosegoro di masjid Al Falah, Dusun Jrebeng, Desa Wonosegoro, Ahad Kliwon (20/11/2022) pagi.
Maka menurut pengasuh Pesantren Darussalam Bandung itu, takwa dapat diperkuat antara lain melalui rutinan yang sering digelar NU, Muslimat, Fatayat, GP Ansor – Banser, dan lainnya.
Kiai Kumaidi pun menjelaskan di antara keutamaan takwa. Pertama, selalu dibimbing Allah, ada maiyah (kebersamaan) dengan Allah. Kedua, mendapatkan ilmu laduni, ilmu yang membimbing kebaikan dunia dan akhirat. “Nabi Khidir mengapa bisa melihat alam ghaib, karena tarkul ma’ashi (meninggalkan maksiat),” ungkapnya.
Ketiga, diselamatkan dari neraka, urusan apapun dikasih selamat. Keempat, dikeluarkan dari kesusahan dan dikasih rezeki tanpa disangka-sangka. Kelima, diberi kemuliaan dunia dan akhirat.
Selain itu, tutur Kiai Kumaidi, juga akan diberi kebahagiaan, derajat, kedamaian, rajakaya (peternakan), dan keberuntungan lain. “Termasuk mendapatkan kerja yang penuh keberkahan dan kemanfaatan,” tandasnya. (kalandra, sis/ ros, adb)
