KUDUS, Suaranahdliyin.com – Negara pada dasarnya mesti hadir untuk memberikan penghargaan kepada para pejuang bangsa. Sebab pada dasarnya, pada pejuang bangsa itu tidak meminta penghargaan, maka Negara lah yang mesti memberikannya.
Hal itu disampaikan Jabir Al Furuqi, cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) yang kini menjabat sebagai ketua Lembaga Ta’lif wa An-Nasyr (LTN) NU Kabupaten Batang kepada Suaranahdliyin.com, Selasa (5/3/2024).
“Para pejuang, para pahlawan itu, tidak pernah meminta penghargaan. Maka Negara lah yang harus datang dan memberi penghargaan itu. Itulah yang namanya Negara menghargai jasa para pahlawan,” tegasnya.
Maka menurut Jabir, proses pengusulan seorang tokoh besar, tak terkecuali para ulama, yang telah berjuang dan memiliki jasa besar bagi kemerdekaan RI, mestinya mendapatkan respons positif. “Hemat saya, mestinya Negara memiliki tim pengkaji, siapa tokoh yang memiliki kualifikasi untuk diberi gelar Pahlawan Nasional, maka mesti diberikan,” ujarnya.
Terkait soal gelar pahlawan bagi ulama dan tokoh bangsa, salah satunya yang kini diusung adalah KH R Asnawi dari Kudus, ulama kharismatik di masanya yang telah banyak berjuang dan mendarmabaktikan hidupnya bagi perjuangan umat dan bangsa.
“Bagi saya, KH R Asnawi (Mbah Asnawi) adalah sosok yang sangat layak mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Dari sisi keilmuan mumpuni, komitmennya bagi kemajuan umat dan agama sangat besar, dan beliau adalah sosok yang anti terhadap kolonialisme,” paparnya.
Lantaran sikapnya yang antikolonialisme itulah, maka Mbah Asnawi pun kerap ditahan oleh pemerintah kolonial (penjajah). “Pada intinya, sekali lagi saya sampaikan, Mbah Asnawi ini sosok yang sangat layak untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Dan secara pribadi saya berharap, agar pemerintah bisa memberi gelar Pahlawan Nasional kepada KH R Asnawi pada peringatan HUT RI yang akan datang,” tuturnya. (ros/ adb, rid, gie)