Hadapi Pemilu 2024, Rais PCNU Kudus Ajak Pilih Pemimpin yang Adil

0
859
Rais PCNU Kudus KH. Ulil Albab Arwani menyampaikan pengarahan dalam Rakorcab LAZISNU Kudus, kemarin

KUDUS, Suaranahdliyin.com  – Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kudus KH M Ulil Albab Arwani (Gus Bab) mengajak seluruh warga NU untuk berjuang kepada Islam dan Negara baik melalui ilmu, amal, harta bahkan kekuasaan.

KH.Ulil Albab menyampaikan hal itu dalam Rapat Koordinasi Cabang NU CARE-LAZISNU Kudus di Aula SBSN IAIN Kudus, Ahad (19/2/2023). Rakorcab diikuti perwakilan Unit Pengelola Zakat Infaq dan Sadakah Nahdlatul Ulama (UPZISNU) kecamatan dan desa se-Kudus

Lebih lanjut, Pengasuh Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Kudus mengatakan perjuangan melalui bidang politik sangat penting. Indonesia sebagai negara mayoritas muslim harus bisa menguasai kepemimpinan nasional yang akan menentukan masa depan bangsa.

“Sederhananya, kita wajib memilih pemimpin yang adil dan adil itu pasti harus Islam dan harus ada niat untuk memperjuangkan agama,” tandas KH Ulil Albab Arwani

Dirinya menyampaikan, pentingnya berjuang melalui politik disebabkan penguasa politiklah yang akan menentukan aturan Negara.

“Kalau yang menguasai bukan kita jadi yang dipilih bukan akidah kita, jadi jangan sampai golput,” tandas Gus Bab.

Gus Bab juga mengajak seluruh hadirin untuk terus berjuang di jalan Allah baik menggunakan harta dan tenaga. Bahwasanya melalui beramal dengan ikhlas, akan dilipatgandakan hartanya.

“Ini yang kadang kadang kita tidak percaya, maka harus sedikit kita harus memberikan harta kita untuk perjuangan. Kalau tidak punya uang bisa berjuang dengan ikut mengurusi,” tuturnya.

Waketum PBNU H. Nusron Wahid memberikan pengarahan di Rakorcab LAZISNU Kudus

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum PBNU, H. Nusron Wahid, menyampaikan sikap setuju terhadap pernyataan Gus Bab, menurutnya  warga NU harus berpolitik tapi tidak boleh berpolitik praktis.

“Kalau warga NU wajib hukumnya berpolitik karena konstitusi kita mengamanatkan bahwasanya  salah satu sumber untuk mengangkat pemimpin melalui partai politik,”jelasnya.

Untuk berpolitik, lanjut Nusron, tidak harus aktif dalam partai tetapi bisa melalui partisipasi politik dengan memilih pemimpin yang adil dan mempunyai perhatian terhadap umat Islam.

“Hal ini kita lakukan dalam rangka khimayatun dhin (menjaga agama),” pungkasnya.(umi/adb)

Comments