
PURWOREJO,Suaranahdliyin.com – Pengurus Pimpinan Pusat Jam’iyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) masa khidmah 2025-2030 resmi dilantik di Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo, Senin (7/7/2025). Sedikitnya 5.000 jamaah menghadiri pengesahan pengurus JJATMAN dibawah kepemimpinan Rais ‘Ali KH. Akhmad Chalwani Nawawi dan Mudir ‘,Ali KH.Ali Masykur Musa.
Dari sisi kualitas kehadiran, pelantikan ini disebut sangat luar biasa. Selain dihadiri pemerintah melalui Kemenhan, Gubernur Jawa Tengah, Bupati Purworejo juga hadir lengkap seluruh unsur NU, mulai dari PBNU, PWNU se-Jawa, Idaroh Wustho, Idaroh Syu’biyah, serta keluarga besar JATMAN.
“Awalnya diasumsikan hanya enam ratus orang, tapi alhamdulillah yang hadir termasuk yang di luar forum ini sekitar lima ribu orang. Ini menunjukkan JATMAN solid, istiqamah, dan tegak lurus dengan Nahdlatul Ulama di semua tingkatan, dari PW, PC, sampai MWC.” Kata Kiai Ali Maskur.Musa.dalam konferensi pers usai acara.
K.H. Ali Masykur Musa yang didampingi oleh Sekretaris Umum JATMAN, K.H. Ali M Abdillah menegaskan kembali satu-satunya badan otonom (banom) Nahdlatul Ulama (NU) di bidang thariqah yang diakui resmi melalui Surat Keputusan PBNU tertanggal 21 Januari 2025.
“Hari ini merupakan resepsi pengesahan bahwa satu-satunya banom di bidang thariqah dari PBNU adalah JATMAN. Ini sudah disahkan melalui SK PBNU sejak tanggal 21 Januari 2025,”ujarnya.
Dihadiri Wakil Menhan, Sinergi dengan Negara untuk Ketahanan Sosial dan Spiritual Dalam kesempatan tersebut, pelantikan juga dihadiri oleh Wakil Menteri Pertahanan RI, Donny Ermawan Taufanto, atas restu langsung Menhan Prabowo Subianto, Sjafrie Sjamsoeddin. Kehadirannya menyampaikan pesan dari menhan terkait posisi strategis JATMAN dalam membangun ketahanan nasional melalui pendekatan sosial dan spiritual.
“JATMAN ini memiliki hubungan strategis dengan negara, salah satunya melalui Kementerian Pertahanan. Tadi disampaikan langsung, kita adalah partner strategis dalam menciptakan hubungan sosial yang disiplin serta menjaga perdamaian dengan mengedepankan spiritualitas.tutur mantan ketua Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul ulama (ISNU) ini.

Kiai Ali menjelaskan, Menhan melalui Wamenhan mengajak JATMAN di seluruh Indonesia untuk bersama-sama menjalankan dua matra program. Pertama, program nyata berupa Makan Bergizi Gratis (MBG) yang melibatkan jaringan JATMAN hingga ke tingkat kabupaten dan desa. Kedua, program kerohanian untuk memperkuat mentalitas dan spiritualitas bangsa.
Karena masalah kebangsaan ini tidak cukup hanya dengan pembangunan fisik, harus diperkuat mentalitas spiritual agar tidak memicu konflik sosial, baik horizontal maupun vertikal dengan negara. Imbuh kiai Ali.
Menjawab pertanyaan wartawan terkait adanya organisasi yang juga membangun eksistensi di bidang thariqah di Indonesia, Kiai Ali Maskur menegaskan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi yang memberi ruang kebebasan berserikat.
“Negara ini demokratis, semua warga negara berhak berorganisasi. Tapi demokrasi kita adalah demokrasi yang berdasarkan hukum. Peraturan perundang-undangan sudah jelas menyebutkan bahwa banom NU di bidang thariqah hanya satu, yaitu JATMAN.”tegas Kiai Ali.
Kiai Ali juga mengimbau kepada keluarga besar NU yang sudah mengamalkan thariqah agar tetap istiqamah.
“Kami mohon tetap istiqamah di jalan shodiqin, jalan yang lurus. Ini JATMAN yang berdiri sejak 1957, salah satu pendirinya adalah KH. Nawawi Daei Berjan. Bahasa Jawanya, gak usah tolah-toleh kanan-kiri, pokoke melok ae karo Nahdlatul Ulama, ya JATMAN iki.”harap Kiai Ali.(nfk/adb)