
JEPARA, Suaranahdliyin.com – Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara melaporkan hasil dana yang dihimpun dari nahdliyin. Pada tahun 2023 LAZISNU MWC Tahunan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp. 798.762.650,- dan tahun 2024 terkumpul Rp. 605.427.890,-
.
Ketua LAZISNU MWC NU Kecamatan Tahunan Nur Sahid melaporkan dalam acara Rapat Kerja Cabang (Rakercab) LAZISNU PCNU Jepara di Gedung MWC NU Kecamatan Mlonggo pada Ahad, (9/2/2025).
.
“Sesuai dengan visi LAZISNU Tahunan, kami bertekad menjadi lembaga pengelola dana masyarakat, khususnya warga nahdliyyin; baik zakat, infak, sedekah, Corporate Social Responsibility (CSR) dan dana sosial lainnya agar dapat didayagunakan secara amanah dan profesional untuk kemandirian umat”, ungkap Nur Sahid.
Sahid mengatakan pihaknya memang baru memberikan laporan tertulis secara resmi tentang penghimpunan, pengelolaan dan pendistribusian dana masyarakat untuk tahun 2023, sedangkan untuk pelaporan tahun 2024 masih dalam tahap pembuatan laporan sesuai dengan prinsip-prinsip PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan).
.
“Alhamdulillah, pada tanggal 4 sampai 29 November 2024, kami memperoleh pendampingan dari mahasiswa program Studi Akuntansi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN Kudus sehingga kami menjadi lebih tahu tentang pengelolaan dan pelaporan dana masyarakat, “ujarnya.
.
“Dari Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) mahasiswa IAIN Kudus ini, kami memperoleh saran dan rekomendasi untuk perbaikan tata kelola dana ZIS, mulai dari penghimpunan, pengelolaan, pendistribusian dan pelaporan,” sambung Sahid.
.
Sementara itu bendahara LAZISNU MWC NU Tahunan Santoso menyebut beberapa kendala terkait penghimpunan dan pelaporan kegiatan LAZISNU di tingkat desa atau ranting di Kecamatan Tahunan Jepara.
.
“Alhamdulillah, dari 17 PRNU di Kecamatan Tahunan, secara struktur kelembagaan LAZISNU tinggal 1 ranting yang belum terbentuk, namun kegiatannya sudah ada semua. Ke depannya kita perlu bekerja sama dengan semua pihak agar keberadaan LAZISNU dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,”kata Santoso.
.
Sejumlah program yang sudah dijalankan, kata dia, berupa santunan kematian, pembagian sembako, beasiswa santri, bantuan bisyaroh guru madrasah, bedah rumah yang terkena bencana, bantuan kesehatan yang belum tercover BPJS.
“Bantuan usaha ultra-mikro bagi UMKM akan kita distribusikan sesuai kemampuan dan kearifan lokal masing-masing desa,”jelas Santoso. (zakaria/adb)