BLORA,Suaranahadliyin.com – Sejak pagi, ribuan warga memadati sepanjang Jalan Pemuda, Cepu, Mereka dari berbagai kalangan usia tampak antusias menanti Grebeg Gunungan dalam rangka Hari Jadi ke-276 Kabupaten Blora yang digelar di wilayah eks-Kawedanan Cepu.
Acara diawali dengan persembahan tari tayub mujiwat, yang menampilkan kekayaan seni dan budaya lokal, sebelum prosesi Grebeg Gunungan dimulai.
Sebanyak 33 gunungan lanang dan wadon disajikan dalam Grebeg Gunungan kali ini.
Gunungan berisi hasil bumi dan jajanan pasar itu menjadi simbol rasa syukur atas limpahan rezeki serta harapan akan kesejahteraan masyarakat.
Antusiasme masyarakat memuncak saat prosesi rayahan gunungan dimulai. Petugas keamanan terlihat bekerja ekstra untuk mengatur massa yang berebut mendapatkan bagian dari gunungan yang diyakini membawa keberkahan.
Bupati Blora Arief Rohman hadir langsung dalam kegiatan tersebut bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sekretaris Daerah Kabupaten Blora, serta jajaran pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blora. Kehadiran Bupati menjadi bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap pelestarian tradisi budaya lokal.
“Hanya di cepu Grebeg Gunungan ada nasi berkatnya” ujar Bupati Blora Arief Rohman.
Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas tingginya antusiasme masyarakat Cepu dan sekitarnya yang dinilai sangat luar biasa. “Antusias masyarakat Cepu dan sekitarnya sangat luar biasa, memecah rekor paling banyak pesertanya” imbuhnya.
Salah satu warga Cepu, Siti (21), mengaku datang lebih pagi untuk menyaksikan rangkaian acara. Ia turut merayahkan gunungan bersama warga lainnya. “Acaranya sangat meriah, dari tarian sampai gunungan. Alhamdulillah tadi dapat sayur dan jajanan, semoga membawa berkah,” ujarnya.
Rangkaian Grebeg Gunungan di Cepu ditutup dengan pertunjukan Barongan Cepu, kesenian khas daerah yang sukses menarik perhatian masyarakat. Dentuman musik dan atraksi Barongan menambah semarak suasana sekaligus menjadi penutup perayaan grebeg gunungan.
Pemerintah Kabupaten Blora berharap Grebeg Gunungan di Cepu dapat menjadi agenda budaya yang mampu memperkuat identitas budaya lokal serta meningkatkan kebersamaan masyarakat.(Khalimatus Sakdiyah, Mahasiswi Prodi KPI, Fakultas FDKI, UIN Sunan Kudus/adb)
