KUDUS, Suaranahdliyin.com – Dalang Ki Ranu Adji Wicaksana meriahkan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Pasuruhan Kidul Jati, Sabtu malam (28/10/2023. Dalam acara bertajuk pengajian budaya yang diadakan GP Ansor – banom NU itu, Ia tampil memukau menyampaikan pesan kebaikan dengan memainkan wayang kulit di hadapan warga Pasuruhan Kidul.
Dengan diselingi shalawatan oleh Paguyuban Seni ” Al Ashoba”, Ki Ranu menceritakan tentang para kelompok Belanda yang ingin menyerang kelompok Santri.
“Sebagai santri tidak boleh goyah lantaran memiliki jati diri,”ucapnya dengan bahasa Jawa.
Ia mengatakan orang tua pasti senang punya anak yang pintar ngaji. “Saat orang tua sudah berada di alam Barzah kelak, masih ada anak yang bisa mendoakannya.”imbuhnya.
Sebagai ummat Islam dan orang jawa, lanjutnya, harus bisa melestarikan budaya Jawa atau tresno budoyo. Utamanya, budaya yang tidak bertolak balik atau melanggar aturan agama Islam.
“Kita juga harus menjauhi sesuatu yang buruk yang berbudaya kebarat baratan.” tandas Ki Ranu.
Ketua PR GP Ansor Pasuruhan Kidul Adriyanto mengutarakan peringatan HSN ini merupakan penghargaan terhadap kaum santri yang telah turut memperjuangkan kemerdekaan Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pengajian budaya yang bertempat di halaman MINU Miftahul Falah ini dihadiri masyarakat desa dan sekitarnya, dari anak kecil sampai orang tua.
Turut hadir pula Kepala Desa Pasuruhan Kidul Sunarto dan Ketua PRNU Pasuruhan Kidul H. Sukendro beserta pengurus banom sstempat.(Choirul, Nabil/adb)
