Cak Nun : Toleransi Kudus No.1 di Dunia

0
3262
Cak Nun di Kudus

KUDUS,Suaranahdliyin.com – Budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) mengatakan ihwal toleransi masyarakat Kabupaten Kudus adalah yang terbaik sedunia. Demikian itu menjadikan Kudus patut jadi percontohan daerah lain dalam hal saling menghargai satu sama lain.

“Tidak ada di belahan dunia manapun bisa mengalahkan toleransinya orang Kudus,” ungkap Cak Nun dihadapan masyarakat di Lapangan Desa Rendeng, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jumat (05/10/18).

Menurut Cak Nun, masyarakat Kudus begitu taat dengan Sunan Kudus sehingga ajarannya melekat kuat hingga sekarang. Fatwa Sunan Kudus empat abad silam untuk tidak menyembelih sapi yang ditaati hingga saat ini menjadi bukti nyata kuatnya toleransi di Kabupaten Kudus.

“Kudus itu negeri yang nyaman, tentram, semua diterima di sini dan saling handarbeni. Saya ingin Indonesia dan dunia bisa seperti Kudus. Saya ingin Indonesia bersatu,” tegas Cak Nun dan diamini ribuan jamaah yang hadir.

Dalam acara bertajuk Sinau Syukur bersama Cak Nun dan Kiai Kanjeng itu masyarakat juga diajak untuk saling merasa bersaudara dan menguatkan ikatan batin antar sesama. Beberapa orang diminta maju ke panggung untuk mempresentasikan bayangannya tentang bagaimana jika dia menjadi orang lain.

Terhitung ada delapan orang yang dibagi dalam empat kelompok untuk saling bertukar peran. Keempat kelompok itu maing-masing diberi pilihan antara NU (Banser)-(Kokam) Muhammadiyah, Suami-Istri, Indonesia-Turki, serta Bupati-Rakyatnya.

“Malam hari ini NU-Muhammadiyah bersatu, dan ukhuwah itu harus dirawat dalam ujian yang bertingkat-tingkat,” ujar Cak Nun.

Tidak hanya itu, personel Kiai Kanjeng, yaitu Doni dan Didit, juga mengajarkan makna dan filosofi harmoni melalui kompilasi kolosal lagu dolanan anak. Jamaah yang hadir dibagi dalam tiga bagian untuk bernyanyi tiga judul lagu yang berbeda secara bersamaan dan serempak dengan diiringi musik oleh Kiai Kanjeng.

“Seperti ini memperlihatkan meskipun berbeda, tetapi tetap bisa dilaksanakan dengan nada yang sama. Begitulah Indonesia,” kata Doni dan Didit saling melengkapi.

Sementara itu, Bupati Kudus, Muhammad Tamzil, mendoakan warga Kudus agar selalu diberi ketentraman oleh Allah SWT. Ia juga mendoakan agar warga Kudus, utamanya jamaah yang hadir, bisa ziarah ke Mekkah dan Madinah dan hidupnya makmur.

“Semoga saya kedepannya juga bisa melayani anda semua dengan sebaik mungkin. Semua program saya dan aspirasi rakyat semuanya dapat dijalankan,” ungkapnya diamini seluruh masyarakat.(rid/adb)

Comments