20 Tokoh Terima Anugerah “Santri Awards 2023”

0
814
20 tokoh saat menerima penganugerahan Santri Awards 2023

SURABAYA, Suaranahdliyin.com – Pada gelaran Duta Santri Nasional 2023, di antara rangkaian programnya yaitu Halal Fashion dan Santri Awards. Puncak diselenggarakan di Auditorium Universitas Nahdlatul ‘Ulama Surabaya (UNUSA) pada Jum’at (20/10/2023) lalu. Santri Awards tahun ini adalah penganugerahan kedua, setelah dicetuskan pertama kali pada 2021.

Khotimatul Husna, salah satu inisiator Santri Awards dan pembina yayasan Duta Santri Nasional, mengutarakan, Santri Awards diberikan kepada santri yang memiliki kontribusi positif kepada masyarakat sesuai kompetensi masing-masing.

“Tim juri Santri Awards yang berasal dari berbagai latar belakang, telah menentukan kriteria bagi penerima Santri Awards. Yaitu memiliki kepedulian terhadap generasi muda; memiliki latar belakang masyarakat sebagai santri; telah berkontribusi dan memberikan dampak positif pada asyarakat sesuai bidangnya; memiliki track record dan berintegritas; dan menjunjung tinggi prinsip moderasi beragama,” terangnya. Kontributor: Azzah Nilawaty

Berikut 20 tokoh penerima anugerah Santri Awards 2023;

Kategori Agama dan Pendidikan: Masthuriyah Sa’dan (pengajar Pesantren Al-Fattah, pendamping kelompok minoritas) dan Maulana Miftakhur Ridlo Al Arief (Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Anta Ya Maulana Surakarta)

Budaya dan Pariwisata: Najhaty Sharma (penulis Novel Dua Barista) dan Masbukhin (pegiat kaligrafi, Sanggar Kalam)

Kesehatan dan Olahrga: dr. Ita Fajria Tamim (influencer Kesehatan) dan Asnawi Mangkualam (Timnas PSSI, Sulawesi)

Sosial Kemasyarakatan: Zahra Amin (Mubadalah.id) dan Jay Akhmad (Jaringan GUSDURian)

Ekonomi dan Kewirausahaan: Iffah M. Dewi (Sogan Batik) dan Irfan Nuruddin (Sarung Lar Gurda)

Multimedia: Nurul Bahrul Ulum (pegiat literasi digital pesantren @kupipedia.id) dan Abdulloh Hamid (founder @duniasantricommunity)

Energi dan Lingkungan: M. Musthofa (Ponpes An-Nuqayah Guluk-Guluk) dan Awanilah Amva (Ponpes Kebon Jambu, Cirebon)

Diaspora: Navhat Nuraniyah (Australia) dan Ainun Najib (Singapura)

Sains dan Teknologi: Qotrun Nada Haroen (Duta Google Indonesia) dan Arief Faqihuddin (Direktur Transformasi Digital UNU Yogyakarta)

Politik dan Hukum: Masykurudin Hafidz (koordinator nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat/ JPPR) dan Nurun Sariyah (Pondok Pesantren Shafiyah Rogojampi)

 

 

 

 

Comments