Rektor IAIN Kudus Lepas 2.222 Mahasiswa KKN di Grobogan

0
845
Rektor IAIN Kudus H. Abdurrahman Kasdi mengalungkan id card kepada mahasiswa menandai pelepasan program KKN di Grobogan

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Rektor Institut Agama Islam Negeri ( IAIN) Kudus Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc., M.Si melepas  2.222 mahasiswa untuk menjalani Kuliah Kerja Nyata Moderasi Beragama (KKN-MB) 2024, Senin (2/9/2024). Dalam acara yang berlangsung di halaman Laboratorium Terpadu IAIN Kudus  ditandai dengan simbolisasi pengalungan ID card kepada peserta perwakilan masing-masing kecamatan serta pelepasan balon ke udara oleh Rektor IAIN Kudus didampingi jajaran pimpinan lainnya.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc., M.Si. memberikan pesan agar para mahasiswa selalu menjaga kesehatan dan nama baik almamater. “IAIN Kudus dikenal sebagai kampus agama, maka buktikan bahwa kalian unggul dalam bidang agama.Masyarakat harus terkesan dengan kehadiran kalian,”ungkapnya.

Rektor juga mengingatkan bahwa tahun 2024 merupakan tahun politik dengan adanya Pilkada serentak. “Karena itu, mahasiswa KKN supaya tidak terlibat dalam politik praktis dan fokus pada tugas utama menyukseskan pelaksanaan KKN.”pintanya

Rektor bersama jajaran IAIN lainnya melepas balon untuk menandai mahasiswa KKN

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IAIN Kudus, Dr. H. Shobirin, M.Ag melaporkan bahwa para peserta KKN akan ditempatkan di 168 desa/kelurahan yang tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Grobogan. Program KKN ini akan berlangsung selama 45 hari.

“Mahasiswa harus menjaga kekompakan dan kesehatan selama menjalani KKN. Harapannya, KKN bisa sukses dan semua peserta lulus dengan baik,” ujarnya.
“Yang lebih penting menjaga itikad baik sebagai duta IAIN Kudus dalam mempromosikan kampus.”lanjut Shobirin.

Selama KKN,  jelas dia, mahasiswa akan terlibat dalam berbagai program kegiatan.Di antaranya, pemberdayaan potensi desa, penguatan moderasi beragama, sosialisasi pencegahan bullying, perundungan, dan intoleransi di kalangan anak-anak dan remaja dan kolaborasi bersama pemerintah dalam percepatan penurunan stunting.

“Program lainnya pemberdayaan difabel, sosialisasi pencegahan pernikahan dini, kolaborasi bersama pemerintah dalam penanganan anak putus/tidak sekolah. Kemudian, inisiasi desa ramah perempuan dan anak serta pendampingan dan penyuluhan sesuai kompetensi keprodian, “imbuh Shobirin.

Dengan berbagai program tersebut, mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Mahasiswa KKN harus bisa menjadi teladan dalam moderasi beragama, sesuai dengan misi IAIN Kudus sebagai kampus agama yang unggul dan berdaya saing.” harapnya.(lis/adb)

Comments