Makan bersama-sama, sudah menjadi kebiasaan santri pondok Pesantren Pada waktu disambangi, mereka juga saling berbagi oleh-oleh jajanan dari orang tua.
Suatu ketika, seorang santri putri Fia mendapat bawaan jajan buah rambutan. Namun, buah rambutan ini sudah dikelupas kulitnya sehingga terlihat isinya yang diwadahi dalam tepak.
Kepada temannya di pondok, Fia menawarkan buah rambutan yang tinggal makan ini.
“Ini jajan, Silakan di makan,”katanya kepada Chusna temannya tanpa menyebut buah rambutan.
Chusna yang sedang makan siomay di kamar pondok, langsung mengambil buah rambutan dan mencampurkan dengan siomay.
“Fia, kok atus (keras) pentolnya,”komentar Chusna saat makan sebuah rambutan.
Fia tertawa mendengar ucapan Chusna. “Itu bukan pentol, “katanya.
“Memangnya apa?,”Tanya Chusna.
‘”Itu buah rambutan hehe, “jawab Fia sambil terkekeh.
“Oalah kirain pentol, mirip banget sih bentuknya, “sahut Chusna.
Melihat kejadian lucu itu, semua teman sekamar pondok tertawa bersama.
Itulah, saat mondok memang banyak cerita yang menyenangkan, juga menggelikan. (qomarul adib)