KUDUS, Suaranahdliyin.com – Kegiatan membuka lapak dilakukan seperti biasanya. Setiap pukul 05.30, tempat yang biasa dibuat mangkal untuk berjualan pecel telah dibuka. Tidak hanya menjual pecel, termasuk soto ayam dan gado-gado yang menjadi menu sehari-harinya.
Sholihah (35) nampak sumbringah, Ahad pagi (29/10/2017) kemarin, dengan digelarnya Mlaku-Mlaku Bareng Santri(MMBS). Betapa tidak. Dia ikut menikmati berkah MMBS, dengan banyaknya pembeli (santri) dari berbagai penjuru Kabupaten Kudus yang datang.
Senyum bahagia terpancar di raut wajahnya, saat Suaranahdliyin.com singgah di lapak kecilnya. “Acara santri ini membawa berkah bagi seluruh bedagang PKL yang ada di sini. Termasuk saya yang dari tadi melayani para peserta yang ikut MMBS,” katanya sembari menyuguhkan es teh.
Kendati brgitu, dirinya tidak menambah porsi dagangannya. ‘’Jualan seperti biasa saja, karena kegiatan ini hanya beberapa jam saja,’’ katanya yang menyebut untuk satu satu porsi nasi pecel dijualnya dengan harga Rp 6 ribu. Dirinya juga tidak menaikkan harga jualan nasi pecel jualannya.
Salah satu peserta MMBS, Faek Muzaki (18), mengaku senang dengan banyaknya penjual makanan, termasuk penjual pecel, karena dia tidak perlu repot-repot membawa bekal dari rumah. “Ini sambil menunggu undian, makan pecel di sini,’’ ungkapnya.
Di lapak Sholihah, para pembeli datang silih berganti. Selain nasi pecel, sebagai pelengkap, dia pun menyiapkan aneka menu lain, seperti bakwan jagung dan mendoan. ‘’Ini berkah MMBS, berkah Hari Santri,’’ Faek Muzaki menambahkan. (lam)