YOGYAKARTA, Suaranahdliyin.com – Sebuah ungkapan tuntutlah ilmu walau ke negeri China, ada benarnya. Lantaran negari ini memiliki kemajuan luar biasa dalam berbagai hal.
Hal demikian mengemuka dalam Roadshow Seminar Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Tiongkok di Convention Hall Lt.2 kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selasa, (26/3/2024).
Wakil Rois Syuriah PCINU Tiongkok Budy Sugandi, PhD mengatakan negeri China memiliki spirit yang seimbang antara pemerintah dalam menjalankan profesionalisme untuk memberikan kebijakan-kebijakan termasuk ketika bicara riset.
“Di China ada prioritas untuk berkolaborasi untuk melakukan semacam penta helix antara pemerintah, kampus dan masyarakat,”ujarnya.
Dalam hal ketekunan, menurut Budy, orang China impatut diacungi jempol. Spirit kerjanya sangat tinggi seperti tidak mengenal jam.
“itulah kenapa ketika ada investor dari China mereka lebih suka membawa orang-orang mereka sendiri karena mereka tahu bagaimana kerja mereka,”lanjutnya.
Rois Syuriah PCINU China Ahmad Syaifuddin Zuhri, SIP, LLM.menambahkan China menggunakan strategi diplomasinya dengan mengundang pelajar asing ke negaranya. Jika telah lulus justru mereka akan diarahkan untuk kembali ke negaranya masing-masing.
“Di negara China, jumlah pelajar asing terbanyak yakni Korea, kemudian kedua ada Amerika Serikat, sedangkan Indonesia berada di peringkat ke tujuh,”ujarnya Zuhri sapaan akrabnya.
Di data tahun 2019, terang Zuhri, ada setengah juta pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di China. Ada yang jalur mandiri, dan sebagian jalur beasiswa.
“Kebanyakan yang melalui jalur beasiswa itu memang untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia,”terangnya.
Roadshow Seminar dan Diskusi Buku “Santri Indonesia di Tiongkok” ini merupakan rangkaian kegiatan program tahunan Nihao Ramadhan 2024 di 6 kota yakni Kendal, Banda Aceh, Pontianak, Yogyakarta, Indramayu, dan Mataram, yang diselenggarakan oleh PCINU Tiongkok dalam rangka menyemarakkan hari lahir ke 101 NU.(syakira/adb).