Roadshow dan Seminar PCINU Tiongkok
Masa Depan Dunia Terletak di China

0
574
Seminar PCINU Tiongkok di UNU Mataram NTB

MATARAM, Suaranahdliyin.com – Wakil Sekjen PBNU Imron Rosyadi Hamid menyatakan bahwa masa depan dunia itu terletak di China. Ia menyampaikan hal itu dalam acara roadshow Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok di UNU Mataram NTB pada Kamis (28/3/2024) kemarin.

Lebih lanjut, Gus Imron menuturkan waktu Gus Dur menjadi Presiden tahun 2000 pernah menggagas satu ide Poros Jakarta – Peking-New Delhi. Langkah ini mendahului pemikiran Farid Zakaria, jurnalis CNN yang tahun 2001 menulis satu buku berjudul The Post-American World, yang mengatakan bahwa China menjadi kekuatan baru.

“Ada banyak pertumbuhan yang lebih cepat  di luar sana khususnya di Asia. Pergeseran pertumbuhan dari Barat menuju ke Timur.”ujarnya.

Gus Imron mengatakan melihat data konsumsi semen saja, satu abad konsumsi semen AS  dari 1901-2000 sebanyak 4.4 giga ton. Sementara di China, tahun 2013-2016 konsumsi semennya 6.6 ton. Tiga tahun China dalam pembangunannya mengalahkan satu abad AS”. Tambah Gus Imron, panggilan akrabnya.

Pria yang juga pernah menjadi Rais Syuriyah PCINU Tiongkok 2017-2022 ini juga menambahkan bahwa lompatan kemajuan pembangunan dan perkembangan teknologi di Tiongkok (China) bisa menjadi ibroh bagi Indonesia, untuk terus meningkatkan kerjasama dan menyerap pengalaman dan pengetahuan dari mereka demi kemajuan Indonesia.

“Di Changchun, ada masjid yang pintu masuknya tertulis Hubbul Wathon Minal Iman, Cinta Tanah Air sebagian dari iman, sangat NU banget. Ternyata itu ditemukan juga di cukup banyak masjid yang tersebar di China” ujar Gus Imron.

Suasana seminar

Dr. Baiq Mulianah,M.Pd.I, Rektor UNU NTB, dalam sambutannya mengatakan sangat senang ketika ditawari menjadi salah satu tuan rumah dalam seminar roadshow Buku Santri Indonesia di Tiongkok oleh PCINU Tiongkok. Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi silaturahim keilmuan.

“Beberapa tahun lalu, sayapernah ke Tiongkok menyaksikan sendiri seperti industry halal food disana. Halal food di China yang bersertifikat halal khususnya di sekitar masjid banyak ditemukan, “ingatnya.

Kenapa semangat bekerjasama dengan pihak RRT (China)?  Dikatakan, dirinya belajar dari budaya disiplin yang luar biasa.
“Teknologi yang sangat luar biasa, seperti dalam praktek pertanian sehari-hari yang penuh dengan sentuhan kecanggihan teknologi.” imbuhnya.

Penyerahan buku PCINU Tiongkok kepada peserta seminar

Sementara itu, Yudil Chatim, Atase Pendidikan KBRI Beijing, yang hadir via Zoom mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang mencoba menawarkan program kerjasama dengan pihak Tiongkok. Kerjasama Pendidikan tinggi, University-to-University mempromosikan kampus Indonesia di Tiongkok.

“Dengan skema 2 plus 2. Dua tahun di Indonesia, dua tahun di kampus Tiongkok. Sehingga kita bisa mendapat banyak manfaat, termasuk mahasiswa Tiongkok juga bisa belajar di Indonesia. Yang tujuan kedepannya adalah untuk mencetak SDM Indonesia semakin unggul dan berdaya saing global.”ungkapnya.

Wakil PCINU Tiongkok Hasyim Habibi menjelaskan kegiatan roadshow di UNU NTB ini merupakan putaran terakhir. Setah sebelumnya PCINU Tiongkok melakukan roadshow di beberapa tempat mulai kick-off di Pesantren Darul Amanah Kendal, Jawa Tengah (8/3/2024), lanjut di UIN Ar-Raniry Banda Aceh (19/3), UNU Pontianak (22/3), UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (25/3) dan Institut PADHAKU Indramayu (26/3).

“Roadshow dan seminar buku Santri Indonesia di Tiongkok ditutup di kampus UNU NTB Mataram ini,”imbuh Habibi.

Seminar yang dihadiri lebih dari 250 orang dan ditutup buka bersama dan pameran foto Jejak Islam di Tiongkok itu selain dihadiri oleh mahasiswa dan sivitas academica UNU NTB, juga dihadiri perwakilan tokoh-tokoh agama, pendidikan dan juga perwakilan dari komunitas Tionghoa seperti PSMTI NTB. (rls/adb)

Comments