KENDAL,Suaranahdliyin.com – Selama bulan Ramadan, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU Tiongkok) bakal melakukan road show (keliling) Nusantara. Mereka akan mengunjungi sejumlah pondok pesantren untuk menyampaikan informasi studi, beasiswa dan peluang lainnya di Tiongkok kepada para santri atau masyarakat indonesia
Dalam memulai kegiatan itu, PCINU Tiongkok mengadakan kick off roadshow dan Seminar Santri Indonesia di Tiongkok. Mereka memberikan gambaran kehidupan, pengalaman santri dan Islam di Tiongkok dan penjelasan perspektif Tiongkok secara budaya, ekonomi dan sosial. Serta berpartisipasi dalam mendukung dan penguatan hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok di level masyarakat.
Rais Syuriah PCINU Tiongkok Kiai Ahmad Syaifuddin Zuhri yang menjadi pemateri mengatakan bahwa program dakwah di Tiongkok lebih menggunakan metode dakwah bil hal.
“Di negeri Tiongkok, kita kegiatan dakwah lebih mengutamakan kemampuan kreativitas perilaku da’i secara luas atau yang dikenal dengan action, approach atau perbuatan nyata dengan perilaku sehari-hari,”ucap Kiai Zuhri di hadapan 1000 santri.
Ia mengatakan untuk menjadi imam masjid itu tidak sembarangan orang. Selain benar-benar orang pondok, mereka itu harus diverifikasi oleh instansi di sana. Dan mereka digaji oleh negara Tiongkok.
“Tidak dibayangkan, negara yang notabene komunis menggaji seorang muslim yang jadi imam masjid.”ujar Kiai Zuhri.
Dakwahnya santri itu, kata dia, seperti masuk kerja ke perusahaan Tiongkok. Harus ada yang mengatakan kepada bosnya bahwa disini jam 12 siang butuh istirahat untuk melakukan ibadah sholat dan lainnya.
“Mereka itu kebanyakan atheis, kalau tidak ada yang menyampaikan itu tidak tahu,” lanjutnya.
Kiai Zuhri mengharapkan agar semakin banyak santri yang menimba ilmu di Tiongkok. Diungkapkan, yang sedang populer di negara Tiongkok itu maju dalam soal engineering dan ITnya.
“Beasiswa disana tidak ada ikatan selanjutnya, artinya begitu kita lulus justru disarankan untuk pulang dan berkontribusi di negaranya sendiri,”imbuhnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Amanah Kendal KH Mas’ud Abdul Qodir mengapresiasi dari peran santri di Tiongkok Menurutnya, kedatangan mereka yg sudah 8 tahun menimba ilmu di negeri Tiongkok ke pondok ini bisa menginspirasi para santr pondok.
“Mudah-mudahan dapat menginspirasi santri dari kami untuk meneruskan studi ke Tiongkok. Mungkin kita tahu ada info beasiswa, tapi alur untuk masuk kesana itu yang perlu diperhatikan dan dicatat,”harapnya.
Kegiatan roadshow telah mengagendakan 6 lokasi sebagai tempat seminar PCI NU Tiongkok. Setelah di PP Darul Amanah Sukorejo Kendal, agenda berikutnya di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pontianak Kalimantan Barat (16/3/2024), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Kemudian, UIN Ar Raniry Banda Aceh (19/3/2024), UNU Mataram NTB (23/3/2024) dan yang terakhir di IAIN Syekh Nurjati Cirebon Jawa Barat (30/3/2024).(syakira/adb)