KUDUS, suaranahdliyin.com – Bagi para petualang, bertualang di Patiayam bisa menjadi salah satu yang layak dicoba.
Melalui jasa Patiayam Advanture yang dikelola oleh masyarakat setempat secara mandiri, wisatawan bisa menikmati keindahan di sekeliling area onyek wisata tersebut.
Patiayam Advanture menawarkan beragam paket wisata kepada para pengunjung, dengan memfasilitasi barang dan jasa dengan harga yang telah ditentukan.
Fasilitas itu meliputi antara lain tracking jeep, offroad keliling Patiayam, photo booth, sewa baju jadoel, tenda, dan hammock.
Selain itu, Patiayam Adventure menawarkan makanan dan minuman di antaranya ada sego (nasi) godong jati, sup fosil, gorengan, teh fosil, wedang fosil, dan kopi fosil.
Bagi wisatawan yang datang dari luar kota dan butuh penginapan, Patiayam Adventure juga menyediakan tempat penginapan, yaitu Patiayam Homestay.
Wisatawan yang berkunjung di Patiayam Adventure dikenai biaya tiket masuk base sebesar Rp 10.000,- per orang.
Untuk diketahui, bascamp yang disebut dengan Rumah Jadoel. Rumah Jadoel ini didirikan pada 1946, saat masa peralihan penjajahan antara Jepang dengan sekutu.
Nampak dari design Rumah Jadoel ini yang bernuansa kolonial. Rumah Jadoel itu milik Soekardi bin Atmodjo, warga asli Dukuh Kancilan, Desa Terban, Kecamatan Jekulo.
Berdasarkan cerita yang beredar, Rumah Jadoel itu konon merupakan basecamp para tamu yang melintas di jalan Pantura seperti Belanda dan Jepang.
Cikal bakal rumah ini berupa rumah bambu yang beratap rumbia (omah gedeg) dengan posisi tepatnya di Utara Sumur Rumah Jadoel. Sedang Rumah Jadoel sebagai obyek wisata baru sekitar tiga tahun terakhir. (Mahdiyya Naqaisya Zahra, mahasiswa PPL Prodi KPI FDKI IAIN Kudus 2024)