
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Plt. Ketua LP. Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Kudus, Dr. H. Kisbiyanto M.Pd., mengemukakan, selayaknya sekolah-sekolah (madrasah), khususnya di bawah LP Ma’arif NU Kudus agar memiliki koleksi buku ‘’Atlas Walisongo’’ karya KH. Dr. Agus Sunyoto, di perpustakaan.
Hal itu disampaikan kepada Suaranahdliyin.com, di tengah menghadiri diskusi ‘’Menggali Culture-Preneurship Kiai Telingsing’’ yang merupakan rangkaian upacara pelantikan Lakpesdam NU Kudus di Aula Museum Jenang, baru – baru ini.
‘’LP Maarif NU Kudus akan menginstruksikan kepada sekolah maupun madrasah, agar Atlas Walisongo menjadi koleksi utama di semua perpustakaan di sekolah dan madrasah, juga pesantren,’’ katanya.
Dalam pandangannya, para pelajar, mahasiswa dan santri hingga kini masih lemah penguasaannya akan sejarah. Berbeda dengan kajian fikih, tafsir, hadis dan bidang lainnya yang banyak dikaji.
‘’Dakwah tidak cukup dengan menyeru akidah, syariat dan akhlak saja, tetapi kita harus benar-benar mengerti tentang sejarah keislaman kita. Dengan memahami secara mendalam sejarah permulaan, penyebaran, dan perjuangan ulama dan umara di masa lalu, maka kita tidak akan mudah mengafirkan orang yang dianggap belum Islam secara kaffah,’’ paparnya.
Dikatakan olehnya, bahwa Islam diterima oleh mayoritas penduduk Nusantara hingga menjadi mayoritas terbesar di dunia, tidak sekadar karena Islam itu benar, tetapi cara dakwah dan pendidikan Islam dilakukan dengan peradaban manusia.
‘’Islam menjadi agama yang memanusiakan manusia, melalui sejarah panjang akulturasi Islam dan budaya di Nusantara. Pendakwah dan pendidik yang hanya membicarakan akidah dan syariat semata tanpa peduli sejarah bagaimana Islam menjadi sebesar sekarang, sama artinya dengan cara bodoh memisahkan Islam dengan peradaban Nusantara. Padahal antara Islam dan akulturasi budaya, Nusantara tidak boleh dipisahkan,’’ katanya. (ros, adb/ rid)