
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Nabi Muhammad tidak hanya memberikan contoh tetapi juga sinar yang menerangi jalan kita semua. Nabi Muhammad juga merupakan magnet terbesar yang bisa menyatukan umat diseluruh dunia. Hal itu disampaikan oleh Mu’jiz Dzalail Khairat, KH. Ahmad Badawi Basyir, pada Sabtu (24/11/18).
“Tidak ada jalan lain untuk menyatukan umat, kecuali dengan cara bermahabbah kepada Nabi Muhammad SAW,” tuturnya.
Gus Badawi, sapaan akrab KH. Badawi Basyir, kemudian mengisahkan alasan pemindahan makam pengarang kitab Dzalailul Khairat, Syaikh Abi Abdillah Muhammad bin Sulaiman Al-Jazuli dari Kota Faz ke Kota Marokez.
“Waktu itu di negara tersebut (Marokez) ada berbagai macam kegaduhan dan pemberontakan, satu-satunya jalan harus ada makam wali yang dijaga untuk diambil berkahnya,” katanya.
Sebagai solusi kegaduhan itu, lanjut Gus Badawi, salah satu ulama mengusulkan agar makam Syaikh Abi Abdillah Muhammad bin Sulaiman dipindah dari ke Marokez agar diberi keamanan oleh Allah SWT.
“Setelah dipindahkan, makam itu betul-betul dirawat dab mengeluarkan bau yang harum,” katanya.
Gus Badawi menyampaikan harumnya makam itu adalah sebab saking banyaknya Syaikh Abi Muhammad bin Sulaiman Al-Jazuli membaca sholawat. Tidak hanya itu, adanya makam tersebut juga akhirnya mampu membawa kedamaian di daerah tersebut.
“Kota tersebut benar-benar aman, kegaduhan dan pemberontakan berhenti. Sebab ada makam wali yang mendawamkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Kudus, Muhammad Tamzil, mengungkapkan kelahiran Nabi Muhammad membawa berkah yang begitu besar sebagai penerang hingga akhir zaman.
“Harapan kita pada kehidupan esok, lusa dan seterusnya, kita dapat meneladani apa yang dicontohkan beliau,”
Keteladanan dan akhlak beliau sudah kita ketahui bersama untuk kita warisi pada zaman global yang penuh ujian. Ia juga mengajak kepada masyarakat untuk menjaga ukhuwah, baik kepada sesama muslim maupun umat lainnya.
“Alhamdulillah, kita disini ada Mbah Basyir dan keturunannya yang senantiasa mendidik secara lahir dan bathin,” ujarnya.
Turut hadir menyampaikan mauidhah hasanah Rois Syuriyah PWNU Jawa Tengah KH.Ubaidullah Shodaqoh. Selain itu, tampak juga ketua PWNU Jateng H.Moh Muzammil, KH. Aniq Muhammadun (Pati) dan tamu undangan lainnya. (rid, adb, gie)