KOTA PEKALONGAN, Suaranahdliyin.com – Pemilihan Presiden (Pilpres)/ Pemilihan Umum (Pemilu) beberapa waktu lalu, telah menyita perhatian Masyarakat secara nasional, yang membutuhkan pemikiran dan energi.
Maka, jalannya Pilpres/ Pemilu satu putaran, membawa kebanggaan bagi banyak kalangan. Salah satunya adalah ketua umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
“Saya bersyukur, Pilpres (dan Pemilu) ini berlangsung satu putaran. Selama Pilpres dan Pemilu, organisasi itu tercecer-cecer. Karena orang (pada) sibuk, pikiran dan energinya (terkuras) untuk urusan Pilpres/ Pemilu,” tuturnya dalam sambutannya sebelum mebuka Konferensi Wilayah (Konferwil) XVI PWNU Jateng di Gedung Aswaja Center NU Kota Pekalongan, Selasa (5/3/2024).
Ketum PBNU pun membayangkan, betapa repotnya jika Pilpres/ Pemilu tidak satu kali putaran. “Bayangkan, kalau kita nunggu sampai Juni, saya juga akan tertekan. Padahal pekerjaan sangat banyak. Alhamdulillah, Februari selesai,” lanjutnya menambahkan.
Terkait hak angket” “Katanya ada hak angket, tapi, ya, baru katanya. Dan juga bukan urusan kita. Kita nggak usah ikut-ikutan mikir. Yang penting, kita sudah menggunakan hak dan kewajiban kita (sebagai warga Negara, red), selanjutnya biar diatur yang mengawal (jalannya) konstitusi,” tuturnya. (ros, gie/ rid, adb)