SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementerian Agama (Kemenag) RI, Ahmad Zayadi, menyampaikan, bahwa pihaknya tengah menyiapkan Kongres Kebudayaan Pesantren.
Hal itu disampaikan saat Suaranahdliyin.com mendampingi tim Ma’had Aly Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) ‘sowan’ di Grand Candi Hotel Semarang, pekan ketiga Maret lalu. ‘’Tujuannya untuk mengenalkan pesantren dari sisi di luar akademik,’’ katanya.
Dia menguemukakan, pesantren di setiap wilayah, memiliki kultur yang berbeda-beda. ‘’Pesantren di Jawa, kulturnya berbeda dengan pesantren di Sulawesi, beda juga dengan pesantren yang ada di Melayu,’’ tutur Ahmad Zayadi.
Kongres kebudayaan pesantren yang digagas, rencananya akan digelar di beberapa tempat (kota) di Indonesia. ‘’Selain kongres, nantinya juga akan ada festival kebudayaan. Indonesia itu kaya akan khazanah pesantren, tidak hanya pesantren yang ada di Jawa,’’ ungkapnya.
Kongres yang akan diisi dengan festival kebudayaan pesantren tersebut menjadi penting, karena tidak akan sekadar menjadi sarana silaturahmi antarpesantren saja. ‘’Dari sini, kita juga mengidentifikasi potensi-potensi pesantren (yang ada),’’ ujarnya. (ros)
