
KUDUS,Suaranahdliyin.com – Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) diharapkan mampu membawa perubahan sosial masyarakat yang baik. Setidaknya, setiap kader harus bisa mewarnai melalui gerakan, pemikiran dan sikap perbuatan.
“Dalam bersosial, pikiran maupun sikap kader PMII jangan kolot yang hanya menonjolkan egoisme.”ujar Alumni muda PMII Kudus, Ulil Abshor saat menjadi pemateri Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMII Komisariat Sunan Muria (UMK) di Villa Kajar, Kamis (3/9/2020).
Ulil mengatakan pola pikir dan sikap kader PMII harus terbuka merangkul semua elemen yang memiliki ragam perbedaan dengan menerapkan ajaran-ajaran Ahlussunnah wal jamaah seperti Tawasuth (tengah-tengah), Tasamuh (toleran), Ta’adul (adil) dan Tawazun (tolong-menolong).
“Gus Dur pernah mengajarkan tujuan agama adalah membawa kedamaian bukan kekerasan. Jadi, sebagai kader PMII harus mampu mewujudkn kedamaian di dunia nyata maupun media soaial,”tegasnya.
PKD yang diikuti 23 peserta ini berlangsung sejak Kamis-Ahad (3-6/9/2020) menghadirkan narasumber alumni maupun pembina PMII setempat. Adapun materinya antara lain, Aswaja, Analisis Wacana dan Analisa Sosisal serta Peta Pergerakan Islam.
“PKD ini bertujuan untuk membekali kader agar memiliki kemampuan daya pikir kritis analisis dan progresif sehingga kedepan bisa mengembangkan PMII di komisariat Sunan Muria,”jelas Ketua Komisariat PMII Sunan Muria, Muhammad Harits.(adb/rid)