
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Mengusung tema ‘’Merajut Kembali Persatuan dalam ke-Bhineka-an Pasca Pemilu 2019’’, warga Nahdliyin di Desa Jepangpakis, Kecamatan Jati menggelar halaqah dan doa bersama, Selasa (23/4/2019) malam.
Dihadiri lebih dari 80 orang yang terdiri atas pengurus dan anggota dari jajaran NU, Muslimat, GP. Ansor – Banser, Fatayat dan IPNU – IPPNU, nampak di antara mereka tokoh – tokoh kader NU seperti K. Zainal Arifin, H. Sarmanto Hasyim, dan H. Muhtamat.
Halaqah dan doa bersama tersebut di antaranya diisi dengan pembacaan tahlil dan pembacaan manaqib Syaikh Abdul Qadir Jailani. Tak lupa pula, pertemuan itu juga diwarnai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars Syubbanul Wathon (Ya Lal Wathon) sebagai wujud kecintaan pada tanah air Indonesia.
Ketum GP. Ansor Ranting Jepangpakis, Budi Utomo, mengutarakan, situasi politik yang sempat menghangat di masyarakat seiring digelarnya Pemilu, diharapkan tidak berkepanjangan.
“Mari lupakan Pemilu kemarin. Saatnya kembali merajut kebersamaan, kendati mungkin ada perbedaan pilihan dalam Pemilu 2019 lalu. Saatnya kini kita kembali lagi ke garis perjuangan Nahdlatul Ulama (NU) dan bersinergi untuk merealisasikan program-program kemasyarakatan yang belum,’’ ujarnya.
Muh. Busyro, Ketua Rijalul Ansor Ranting Jepangpakis, mengemukakan, sudah tidak waktunya lagi memperdebatkan ‘’Si A’’ pendukung 01 atau ‘’Si B’’ pendukung 02. ‘’Yang ada sekarang adalah 1 + 2 = 3, yang mestinya mengingatkan kita akan Sila Ketiga dalam Pancasila, yakni Persatuan Indonesia,” tuturnya. (din/ , gie, adb, ros)