JAKARTA,Suaranahdliyin.com – Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Zulfa Mustofa mengharapkan bahwa madrasah diniyah (madin) harus ditangani bersama. Hal itu disampaikan KH.Zulfa saat menerima silaturahim pengurus Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Jawa Tengah di Jakarta, Selasa (19//2022).
“Madin jangan sampai tidak terurus karena itu bagian dari NU,”tegasnya.
BACA JUGA : Sowan PBNU, RMI PWNU Jateng Perkuat Madin NU
KH.Zulfa mengatakan mengelola madin perlu adanya singkronisasi antara semua komponen Nahdlatul Ulama, mulai Badan otonom, lembaga, badan khusus, pengurus wilayah, pengurus cabang.
“Semua itu dalam satu orkestrasi dirijen ketua umum dan sekretaris PBNU. Saya support untuk bidang keagamaan,”imbuhnya.
Ia juga mengungkapkan penataan kaderisasi pesantren. Dikatakan, menata kaderisasi pesantren dengan baik harus dimulai dari Taman Pendidikan Qur’an. “Kemudian madin dilanjutkan ke pesantren,”terang KH.Zulfa.
Sementara pengurus RMINU Jateng melaporkan progress pengelolaan madin NU dengan membuat rancangan sistem pengelolaan madin yang baik. “bila belum ada metode yang lain dari RMI yang lebih baik, bisa kita pilih untuk dijadikan sistem pengelolaan madin secara nasional.”ujar ketua RMINU Jateng KH.Nur Machin,Ch.
KH, Nur Machin menilai penurunan jumlah santri baru masuk ke pesantren menjadi kendala tersendiri dalam mencetak kader-kader ulama/kiai. “Hal ini menurut kami dimulai dari pengajaran kutubut turats yang ditinggalkan madin,”papar Ketua RMI PWNU, KH. Nur Machin, Ch.
Ia menandaskan menghidupkan madin NU secara tidak langsung akan menjalankan roda pesantren. Diitegaskan lagi bahwa pesantren adalah NU kecil dan NU adalah pesantren besar.
“Keduanya merupakan rumah besar yang nyaman bagi segenap warga masyarakat Nahdliyyin,”ungkap KH.Nur Machin.(Zul/adb)