Oleh: Rosidi
Ada satu hal yang mesti disadari oleh kita semua, terkadang, bahwa segala sesuatu, pasti suatu saat akan mencapa pada suatu titik, pada ujung waktu. Dan saat itu terjadi, maka semuanya nggak perlu disesali, karena pasti ada hikmah di balik semuanya.
Bahkan, seringkali, saat tiba ujung waktu itu, semua hal yang indah akan nampak. Kenangan-kenangan manis, menjadi sangat terasa, karena ada jejak-jejak yang melelahkan dan pasti juga ada yang mengasyikkan, sebelum berada pada satu titik itu.
Mahasiswa, misalnya. Ujung waktu yang akan senantiasa dikenang mungkin ketika berhasil diwisuda. Bahkan ketika harus drop out sekali pun, akan tetap ada kenangan-kenangan dari jejak perjuangan yang telah dijalani.
Pegawai, tidak selamanya akan terus bekerja. Akan tiba masanya, seorang pegawai akan pensiun, baik itu pensiun dini maupun pensiun karena memang sudah pada masanya lantara usia.
Menjadi bupati, gubernur, bahkan presiden juga tidak akan selamanya. Pada saatnya, mereka juga akan sampai pada ujung waktu, lalu ada proses suksesi, sehingga akan lahir pemimpin-pemimpin baru yang tentu saja oleh publik, diharapkan akan lebih baik dari yang sebelumnya.
Ya. Ujung waktu. Semua orang akan mengalami sampai pada posisi itu, entah dalam situasi apa. Tetapi sebelum sampai pada kondisi itu, maka berbuat yang terbaik adalah hal yang niscaya, karena dengan itulah, kenangan, baik atau buruk, akan tercipta dari apa yang telah dilakukan sebelum sampai ujung waktu tersebut.
Ujung waktu, semua akan merasakannya, suatu ketika. Dan tentunya, Anda pasti berharap akan baik pada saat ujung waktu itu tiba. (*)
Rosidi,
Pemimpin redaksi Suaranahdliyin.com, staf Humas Universitas Muria Kudus (UMK) dan koordinator Gubug Literasi Tansaro.