KUDUS, Suaranahdliyin.com – Pondok dan MTs. Tahfidz Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria, Jl. Colo Gombong KM – 1 di RT 1 RW II Desa Dukuh Waringin, Kecamatan Dawe, Kudus diresmikan.
Peresmian dilakukan pada Rabu Wage 5 Dzulqo’dah 1439 H. yang bertepatan dengan , 18 Juli 2018,yang ditandai dengan penandanganan prasasti oleh pengasuh Pondok Tahfidz Yanbu’ul Qur’an, KH. Mc. Ulinnuha Arwani.
Nampak hadir pada kesempatan itu, antara lain KH. M. Ulil Albab Arwani, Drs. H. Abdul Manaf (Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria/ YM2SM) bersama jajaran pengurus YM2SM, perwakilan dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kudus dan KH. Nur Khamim LC. PgD. (pimpinan Pondok).
KH. Mc. Ulinnuha Arwani dalam tausiyahnya, menyampaikan berbagai hal yang sangat penting dan mendasar, antara lain agar tidak menyebut para santri perempuan dengan ‘santriwati’, tetapi santriyah.
‘’Siapapun yang mengajari anaknya al-Qur’an, anaknya mau membaca dan melaksanakannya, walaupun orang tuanya tidak membaca, maka orang tuanya juga akan mendapat pahala selama anaknya mau membaca al-Qur’an serta ditetapkan untuk dibebaskan dari neraka,’’ jelasnya.
Selain itu, pesan kiai kharismatik di Kudus itu, ketika orang tua anak tidak mampu mengajari anaknya, maka tempatkanlah ia di tempat pendidikan al-Qur’an, dengan diwakili guru-guru (ustaz) al-Qur’an. Selain pahalanya pada orang tuanya, juga pada guru-gurunya.
‘’Semua cabang ilmu di dunia ini berasal dari al-Qur’an. Karena keterbatasan akal, manusia tidak bisa mengakses semua isi (kandungan) al-Qur’an. Semoga guru-guru mampu menyampaikan secara haq tilawatuhu, tahqiq,’’ tuturnya.
Kepada santri putri yang mondok di pondok tersebut, Buya Ulinnuha berharap semoga bisa tahqiq, memperoleh ilmu yang bermanfaat, sehingga (barokahnya) meluber kepada orang tua, keluarga dan masyarakat Islam pada umumnya,’’ lanjutnya. (ros/ adb)