Oleh: Robikin Emhas SH. MH.
Dakwah merupakan suatu aktivitas untuk mengajak manusia agar mengenal Tuhan, sehingga dapat membangun hubungan vertikal dengan benar dan baik.
Dari hubungan vertikal yang benar dan baik itu manusia diharapkan mampu membangun hubungan yang harmonis dengan sesama manusia. Bahkan memiliki kesanggupan untuk mengamban amanah sebagai khalifah Tuhan di muka bumi.
Dengan semua itu kehidupan diharapkan akan berjalan harmoni dan beradab. Itu berati, jika manusia tidak mampu membangun hubungan yang harmonis dengan sesamanya, maka layak sekiranya ada yang mempertanyakan relasi ketuhannya. Apalagi hubungan yang tidak harmonis itu didasarkan alasan SARA.
Untuk itu aktivitas dakwah juga perlu memperhatikan kaidah dan etika dakwah. Yakni dilakukan dengan lemah lembut dan bijaksana dengan mempertimbangkan kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat, termasuk dakwah di komunitas kegelapan.
Kalau di komunitas kegelapan tidak boleh diperkenalkan nama Tuhan, basis moral apa yang membenarkan pengabaian tindakan itu? Bukankah dakwah adalah mengajak masyarakat bergerak mina al-dlulumati ila an-nur, dari kegelapan menuju pancaran sinar Tuhan?
Robikin Emhas SH. MH.,
Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU