
BREBES,Suaranahdliyin.com –Sebagai tradisi rutinan setiap Muharam, Jam’iyyah Khoirunnisa bekerja sama dengan Badan Otonom Masjid Jami Baiturohim Jagalempeni Selatan.memberikan santunan kepada 45 yatim, dan yatim piatu serta 51 lansia, Ahad (6/7/2025). Berlangsung di masjid Jami Baiturohim ini, para anak yatim dan lansia menerima uang tunai dan sembako.
Pada kesempatan tersebut hadir Sekretaris MWC NU Wanasari Akhmad Sururi, Rais Syuriyah Ranting NU Jagalempeni Selatan ,Kyai Masruri Syafi’i, pengurus Fatayat NU Ranting Jagalempen bersama dengan pasukan Garfa. Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, beberapa tokoh masyarakat Jagalempeni Selatan, H.Mansur Amin selaku Ketua Ta’mir Masjid Jami Baiturohim Jagalempeni Selatan.
Akhmad Sururi menyampaikan apresiasi kepada Jami iya Khoirunnisa yang telah menjadi penyelenggara kegiatan santunan. Menurutnya, hal ini menjadi tradisi yang sangat baik pada saat bulan Muharram, meskipun menyantuni yatim piatu bisa dibulan yang lainnya.
“Oleh karena itu hari ini jadikan hari bahagia untuk anak yatim dan piatu. Jadikan mereka hari ini senang dan gembira dengan mendapatkan santunan,”katanya
Sururi mengungkapkan bahwa dirinya pernah mengikuti dalam kegiatan bahagia bersama anak yatim. Bahagia bersama anak yatim dengan menyantuni mereka. Dengan kebahagiaan mereka semoga kita semua mendapatkan kebahagiaan di akhirat kelak.
“Hari ini mari kita ajak mereka bahagia,”ajak Akhmad Sururi.

Koordinator Jam’iyyah Khoirunnisa ,Hj Sa’atun Sya’roni mengutarakan penggalangan dana untuk kegiatan santunan yatim piatu, lansia dan jompo dilaksanakan setiap bulan Muharram. Tradisi ini sudah berjalan setiap tahun dengan bentuk santunan berupa uang tunai, sembako dan pakaian.
“Beberapa tokoh agama secara simbolis menyerahkan santunan kepada seluruh anak yatim piatu, jompo dan lansia,”tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Nyai Hj Khurmah menyampaikan mauidzah hasanah di hadapan warga masyarakat lingkungan masjid Jami Baiturohim Jagalempeni Selatan. Ia menyampaikan pentingnya menjadi orang dermawan.
“Ibadah ritual tidak cukup menjadikan orang baik, tapi sikap dermawan harus berimbang dengan ibadah yang kita lakukan,”terangnya.(adb/ros)