Tegas, Baanar Boyolali Minta Kapolres Bentuk Satgas Test Urine Bagi Polisi

0
658
Jajaran pengurus Baanar Boyolali

BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Kapolri Jendral Listyo Sigit, baru-baru ini membuat gebrakan “bersih-bersih” institusinya dengan menangkap dan menersangkakan salah satu anak buahnya, seorang Jendral Bintang Dua dengan pangkat Irjen Polisi yang baru saja dipromosikan menjadi Kapolda Jawa Timur, Tedy Minahasa, karena terlibat perkara narkotika.

Ini membuat masyarakat terkejut, karena aparat penegak hukum yang seharusnya menjadi pengayom dan pelindung masyarakat, justru malah melakukan tindak kriminal luar biasa (extra ordinary crime).

“Badan Ansor Anti Narkoba (Baanar) Kabupaten Boyolali sangat mendukung Kepolisian menindak tegas setiap pelaku kejahatan, termasuk yang melibatkan anggotanya. Menindaklanjuti instruksi Presiden Jokowi dan perintah Kapolri, sudah selayaknya kasus Teddy Minahasa menjadi atensi khusus jajaran kepolisian sampai tingkat Polsek sekalipun,” terang Kepala Baanar Kabupaten Boyolali, Angga Hidayat, Selasa (18/10/2022).

Angga meminta Kapolres Boyolali mengambil langkah inisiatif  membentuk Satgas test urine dengan melibatkan kalangan dari luar institusi Polri agar independen, transparan, dan akuntabel.

Menurutnya, Satgas ini untuk seluruh anggota polisi di wilayah hukum Polres Boyolali, mulai dari tingkat Polres sampai Polsek. “Semua diwajibkan test urine, untuk mengetahui apakah ada anggota Polisi di Boyolali yang terindikasi positif menggunakan narkotika,” jelasnya.

Lebih lanjut ia berharap agar Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin, benar-benar serius membenahi institusinya. “Seharusnya segera melakukan test urine kepada seluruh anggotanya dan jika benar hasilnya ada anggota yang positif menggunakan narkotika maka harus diproses sesuai hukum yang berlaku, mulai dari sidang etik Polri sampai sidang pidananya,” tegasnya.

Angga menambahkan, ibarat membersihkan lantai harus dengan sapu yang bersih. Jika sapu kotor, jangan harap lantai menjadi bersih, justru semakin kotor. “Padahal rakyat sangat butuh institusi Polri. Masyarakat mencintai lembaga ini tidak hanya untuk menjaga keamanan dan ketertiban saja, akan tetapi bagaimana lembaga Polri dapat menjadi pelindung, pengayom bagi semua masyarakat, jangan malah oknum-oknum Polri yang merusak citra Polri, misalnya dengan menjadi bandar narkotika, pengedar, atau menjual barang bukti narkotika,” tuturnya.

Ia pun mengajak bergandeng tangan untuk melakukan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, demi menjaga kehidupan generasi penerus bangsa terbebas dari cengkraman bahaya narkotika,” pungkas Angga. (rls, tim media GP Ansor Boyolali/ sis, adb)

Comments