JAKARTA, Suaranahdliyin.com – Umat muslim di seluruh dunia dapat memetik hikmah dan pelajaran dari momentum Hari Raya Idul Adha. Spirit ini bisa dijadikan penyemangat untuk meningkatkan solidaritas dan kedermawanan.
Manusia diajarkan untuk saling berbagi dan memberi. Perayaan idul Adha 1444 H sangat pas untuk kita meningkatkan solidaritas sesama manusia dan saudara.
Hal ini pula yang bisa diambil dalam khutbahnya Dr. KH. Abdul Moqsith Ghazali, MA. pada pelaksanaan Salat Ied di Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis (29/6/2023)
Dikutip Suaranahdliyin.com dalam live streaming youtube Masjid Istiqlal TV, Kiai Ghazali mengatakan bahwa masyarakat Indonesia menyebut istilah Idul Adha dengan banyak versi.
“Di Iran idul adha disebut dengan idul kurban, di Bahrain idul adha disebut dengan idul hujjaj, di MarokoMaroko, Tunisia, Aljazair, Syuriah, Irak idul adha juga disebut dengan idul kabir, di Indonesia idul adha juga disebut dengan lebaran haji,” ungkap Katib’ Syuriyah PBNU itu
Dia juga menjelaskan bahwa Idul adha berkaitan erat dengan momen pelaksanaan ibadah haji. Diketahui, puncak ibadah haji adalah wukuf di Arofah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
“Setiap kita menyebut kata Arofah kita tidak bisa melupakan khutbah nabi pada haji Wada’, haji yang pertama nabi sekaligus yang terakhir,” jelasnya.
Lebih lanjut, KH Ghazali juga menuturkan, terdapat tiga penegasan ketika khutbah singkat yang dilakukan Nabi kepada umat Islam.
Pertama terkait pentingnya penegakkan hak asasi manusia, pertumpahan darah manusia, menodai kehormatan, dan merampas harta orang lain tidak bisa dibenarkan. Kedua, kesetaraan umat manusia yang satu tidak lebih mulya dari yang lain karena darah, asal usul suku, dan warna kulit seluruh manusia setara dihadapan allah, karena yang membedakan adalah ketakwaannya. Dan Ketiga, kedzaliman harus ditolak termasuk kedzaliman pada diri sendiri, apalagi kedzaliman pada orang lain-lain.
“Semoga kita bisa senantiasa berusaha untuk menjaga dari tiga penegakan tadi. serta lebih semangat meningkatkan solidaritas kemanusiaan kita dan sikap kedermawanan di hari idul Adha ini,” harapnya.(Mufidatul Azizah, Mahasiswa PPL Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Kudus)