JEPARA, Suaranahdliyin.com – Gema takbir berkumandang dari sepanjang ruas jalan menuju Balai Desa Bandungrejo Kecamatan Kalinyamatan Jepara. Selepas Isya’, agenda tahunan takbir keliling itu pun dimulai.
Ribuan masyarakat sudah memadati area balai desa sejak habis magrib, Rabu (28/06/2023). Festival Oncor Kalinyamatan (FOKA), agenda tahunan yang sudah dinanti-nanti masyarakat Jepara.
17 kontingen per dukuh di Desa Bandungrejo tengah bersiap mengarak peserta. Masing-masing kontingen membawa maskot berbeda-beda. Terlepas dari itu, tujuan melantunkan gema takbir hari raya tetap menjadi utama.
Perayaan festival oncor tahun ini dibuka oleh Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta. Selanjutnya, tiap kelompok akan menampilkan hasil kreativitasnya, menggema takbir mengelilingi Desa Bandungrejo.
Ketua Panitia Pelaksana, Ahmad Irhas Nabawi mengatakan festival oncor ini merupakan kegiatan tahunan yang sudah berlangsung sekitar 30 tahun. Festival oncor ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mensyiarkan Islam lewat kegiatan positif dan berbudaya.
“Tujuannya tak lain adalah untuk syiar di malam idul adha, karena dari pengurus ranting ipnu ippnu dan para banom desa bandungrejo sudah menjadi acara tahunan,” kata Irhas ketika diwawancarai.
Selain untuk syiar Islam di malam hari raya, pihaknya juga mengaku bahwa event ini sebagai ajang kreativitas dan melestarikan budaya lokal. Sesuai dengan tema yang diangkat, “melestarikan budaya lokal yang bernuansa islami”.
“Yang diinginkan dari panitia itu untuk melestarikan budaya lokal yang sudah terlaksana 30 tahun,” terangnya.
Sebagai informasi, kegiatan ini di ikuti 17 dukuh se-desa Bandungrejo yaitu Dukuh Gintungan, Dukuh Parimono, Dukuh Jobayan, Dukuh Baleromo, Dukuh Ngasem, Dukuh Keceh, Dukuh Ngetok, Dukuh Beyan, Dukuh Kerdan, Dukuh Kauman, Dukuh Poseret, Dukuh Karang Keemasan, Dukuh Gondang.
“Masing masing dukuh diwajibkan mengirim peserta untuk berpartisipasi dalam acara Festival Oncor. Dengan rutenya dari Balai Desa Bandungrejo – SD Bandungrejo 1 – Tugu Jagad – Pasar Benguk – Makam Mbah Muruan – Parimono – Balai Desa Bandungrejo,” jelas Irhas.
Pihaknya berharap, Festival Oncor Kalinyamatan (FOKA) 2023 ini mampu mampu menginspirasi para pemuda supaya lebih memperhatikan tradisi budaya dan tidak meninggalkan kearifan lokal di desanya.
“Ini menjadi harapan kami agar tradisi lokal ini tetap dilestarikan. Mengingat semakin hari semakin tipis kesadaran anak muda untuk melestarikan budaya lokal,” harapnya.(sim/adb)