Selamat, Umma Farida Jadi Guru Besar Perempuan Pertama IAIN Kudus

0
1224
Hj Umma Farida saat menerima SK Guru Besar, beberapa waktu lalu

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama RI ke 77, menjadi momentum bersejarah bagi Hj Umma Farida, dosen IAIN Kudus. Dia menjadi salah satu dari 33 penerima Surat Keputusan Menteri Agama (KMA) tentang Penetapan Guru Besar Rumpun Ilmu Agama.

Penyerahan SK secara simbolis oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qaumas di Halaman Kementerian Agama Jl. Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta, itu menjadikan Umma sebagai profesor perempuan pertama di IAIN Kudus, Selasa (3/1/2023) lalu.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis), Prof Muhammad Ali Ramdhani, menyampaikan, bahwa guru besar merupakan jabatan yang luar biasa dan yang menyandangnya dipandang sebagai orang yang memiliki keunggulan keilmuan.

“Ucapan dari seorang guru besar adalah ilmu dan perilakunya adalah teladan. Oleh karena itu, pandai-pandailah menjaga diri karena akan menjadi referensi bagi masyarakat,” katanya.

Kepada 33 guru besar, Dirjen Pendis pun berpesan untuk terus belajar dan berkarya. Orang yang terpelajar, kata dia, hanyalah pemilik masa lalu dan orang yang terus belajar adalah pemilik masa depan.

Berdasarkan SK Nomor 039309/B.II/3/2022 terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2022, Istri dari Rektor IAIN Kudus tersebut menyandang gelar guru besar dalam bidang ilmu hadis dengan raihan angka kredit tertinggi yaitu 1124,800 kumulatif. Ini sekaligus menjadikan Umma sebagai profesor perempuan pertama di IAIN Kudus.

Rektor IAIN Kudus, Prof H Abdurrohman Kasdi, mengaku bangga atas raihan prestasi salah satu dosennya di IAIN Kudus ini.

Di lain sisi, Umma juga mengucapkan rasa syukur atas capaian akademik tertinggi ini. Berada di titik tersebut baginya tidaklah mudah dan banyak hambatan, namun tidak menyurutkan semangatnya.

“Alhamdulillah, Allah memberikan anugerah luar biasa bagi saya di awal 2023 ini. Anugerah ini sekaligus jadi cambuk untuk terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik lagi sehingga bisa terus menebar banyak kebermanfaatan bagi umat,” ujarnya.

Umma pun berterima kasih kepada menteri agama, orang tua, suami dan anak-anaknya serta sivitas akademika IAIN Kudus, yang telah mendukung dan memotivasinya. Sehingga ia berhasil meraih gelar guru besar tepat setahun setelah sang suami meraih gelar yang sama. (sim/ rid, ros, adb)

Comments