
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Hafalan Alfiyah menjadi salah satu syarat kenaikan kelas bagi para peserta didik MA NU Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus. Dan dalam situasi pandemi Covid – 19 ini, penyelenggaraan hafalan dirancang dengan memenuhi protokol kesehatan, yakni mengenakan masker, cuci tangan dan cek suhu tubuh.
“Selain itu, tiap hari per kelas dibagi 20 peserta didik per kelas, sehingga pelaksanaannya memakan waktu cukjp lama, yakni Sabtu sampai Kamis di pekan kedua Oktober ini,” terang Kiai Noor Yasin, ketua panitia.
Dia menambahkan, setoran hafalan dilakukan dengan dua sistem, yakni luar jaringan (luring) bagi peserta didik dalam kota atai yang sudah di pondok sekitat madrasah.
“Sedang bagi peserta didik yang berasal dari luar kota, diperbolehkan melalui sistem daring dengan cara mengirimkan video rakaman hafalan,” jelas Kiai Noor Yasin yang juga Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan itu.

Kepala MA NU TBS Kudus, Kiai Syafi’i Noor, berpesan kepada para kiai dan guru yang bertugas menguji, supaya menciptakan suasana yang menyenangkan.
“Supaya peserta didik mampu menghafalkan dengan tenang, maka harus mengedepankan konsep ramah anak, biar hasilnya maksimal,” katanya. (irsyad/ mail, adb, ros)