
BREBES,Suaranahdliyin.com – Pendidikan politik sangat perlu dan penting bagi warga NU. Demikian yang mengemuka dalam Musyawarah kerja (Musker) MWC NU Kecamatan Wanasari Brebes di Pondok Pesantren Al Fattah Tegalgandu Kec Wanasari Kab Brebes. belum lama ini
Dalam Musker itu merekomendasikan.krpada MWCNU Wanasari untuk melakukan kegiatan pendidikan politik dengan pertimbangan warga NU ditingkat bawah mayoritas belum memahami politik kebangsaan yang diperankan oleh Nahdlatul Ulama. Bahkan, saat pemilu atau pesta demokrasi lebih mengedepankan sikap pragmatis, tidak berfikir untuk lima tahun kedepan.
Salah seorang delegasi dari ranting NU yang hadir dalam forum tersebut sangat mengharapkan agar MWC NU bisa menyelenggarakan kegiatan pendidikan politik untuk warga NU. Ini dalam rangka penguatan pemahaman tentang politik bagi warga NU. Sehingga tidak mudah terjebak dalam kepentingan politik sesaat.
Menanggapi permintaan dari peserta Musker, Sekretaris MWC NU Wanasari, Akhmad Sururi merespons dengan positif. Menurutnya, pendidikan politik itu sangat penting, agar warga NU ditingkat bawah tidak mudah terombang-ambing pada saat menjelang Pemilu.
“Pendidikan politik bukan hanya menjadi kewajiban partai politik, tapi sebagai entitas bangsa termasuk NU juga bisa memiliki ruang untuk melakukan edukasi politik. Hanya bagi NU dalam berpolitik tentu tidak bisa dilepaskan dari sembilan pedoman berpolitik yang termaktub dalam khithoh NU. Kesantunan dan moralitas dalam berpolitik menjadi pijakan utama,”kata Akhmad Sururi.
ia mengatakan berpolitik bagi warga NU dilaksanakan dengan kejujuran nurani dan moral agama sesuai dengan ajaran Ahlusunah Wal jamaah. Oleh karena itu nilai persatuan dan kebersamaan harus kita junjung tinggi dengan tidak mengorbankan kepentingan bangsa.
” Ini sangat penting agar sebagai warga NU memahami politik kebangsaan.”tandas Sururi.
Sururi menambahkan bahwa politik kebangsaan harus diperkuat dengan politik kekuasaan yang diperankan oleh partai politik. Disinilah pentingnya warga NU paham politik yang tidak terbatas pada saat pesta demokrasi. Akan tetapi lebih jauh tentang politik kebangsaan yang beririsan dengan politik kekuasaan yang menjadi wilayah politik praktis.
“Oleh karena itu politik kekuasaan yang menjadi domain partai politik, tentu saja yang segaris dengan nilai nilai Ahlusunah Wal jamaah,”tegas Sururi
Beberapa ranting yang lain dalam forum tersebut juga sangat mendukung adanya kegiatan yang bisa memberikan pencerahan tentang politik kebangsaan. Saat ini kita terkadang hanya ikut ikutan berpolitik tapi tidak memahami prinsip dan moral politik NU. Politik transaksional pragmatis menjadi warna setiap pemilu, tidak berfikir untuk kepentingan bangsa lima tahun kedepan.
Komisi rekomendasi dalam forum raker MWC NU Wanasari dihadiri oleh delegasi Ranting NU se Kecamatan Wanasari. Dalam forum tersebut bertindak sebagai pimpinan sidang H Tobiin MA didampingi oleh Akhmad Sururi selaku sekretaris. Ikut serta dalam forum tersebut, Rois Syuriah MWC NU,KH Sobarudin, Ketua Tanfidziah H.Takmuri dan wakil bendahara Sugeng.
Musker MWC NU Wanasari juga dihadiri oleh Wakil Ketua PCNU Kab Brebes, Drs Wahidin.(lis/adb)