MINU Miftahul Huda 02 Karangmalang Rutinkan Amaliah Aswaja

0
1550
Para siswa-siswi MINU Miftahul Huda 02 Karangmalang tengah maulidan dengan membaca al-Barjanzi

KUDUS,Suaranahdliyin.com – Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Miftahul Huda 02 Karangmalang Gebog Kudus merutinkan kegiatan bacaan amaliah Ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah di kalangan anak didiknya. Setiap sabtu pagi, para siswa-siswi mengadakan tahlilan dan pembacaan maulid al-Barjanzi/dziba di kelas masing-masing.

Menurut Kepala MINU Miftahul Huda 02, Mahfudz Nahrowi, kegiatan rutin ini dimaksudkan untuk membiasakan anak didik mengamalkan amaliah Aswaja.  “Sebagai madrasah yang berhaluan Aswaja berusaha sedini mungkin menerapkan pembiasaan Amaliah Aswaja supaya siswa semakin kokoh ideology dan amalan aswajanya,”ujarnya kepada Suaranahdliyin.com, Sabtu (8/1/2022).

Mahfudz menjelaskan pembacaan tahlil dan maulid al-Barjanzi dilaksanakan tiap kelas dengan dipimpin siswa-siswi secara bergiliran serta dipandu guru kelasnya. “Hal ini juga untuk melatih anak didik memimpin tahlilan maupun maulid Nabi,”terangnya.

Selain itu, lanjut Mahfudz, MINU Miftahul Huda 02 juga menekankan program dawamul wudlu (melanggengkan wudlu), Setiap masuk kelas,  para siswa-siswi harus dalam keadaan suci dari hadats dan najis.

“Kemudian sema’an dan ngaji sorogan al-Qur’an setiap pagi serta muraja’ah Al-Qur’an (tahfidz),”imbuhnya.

Ditambahkan, Madrasah Miftahul Huda juga telah menjalankan program unggulan tahfidz Al-Qur’an secara reguler. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tahfidz dilaksanakan setiap hari kecuali hari Ahad.

“Harapan dari semua kegiatan ini, agar para santri/siswa-siswi mencintai Allah serta Rasulullah dan menjadikan Al Qur’an dan Amaliah Aswaja sebagai pedoman hidup untuk kebahagiaan di dunia maupun akhirat,”tegasnya.

Ia mengharapkan upayanya ini mampu dijadikan percontohan supaya semua madrasah di lingkungan Ma’arif NU bisa menerapkan kegiatan yang sejenis.

“Upaya ini bisa membentengi siswa/siswi dari maraknya aliran-aliran baru yang menganggap maulid dan tahlil sebagai bid’ah yang sesat,”terang Nahrowi.(adb/ros)

Comments