
KUDUS,Suaranahdliyin.com – Meski 16 Rajab sudah lewat, peringatan hari lahir (harlah) ke 96 Nahdlatul Ulama masih digelar di sejumlah tempat. Selama dua hari Sabtu – Ahad (30-31/3/2019) kemarin, Pengurus Majlis Wakil Cabang (MWCNU) Kecamatan Bae Kudus mengadakan ragam kegiatan peringatan Harlah yang dipusatkan di lapangan Desa Gondangmanis.
Diawali tahlil umum dan Istighotsah pada Sabtu malam (30/3/2019) di MINU Pendidikan Islam Gondangmanis. Kemudian Ahad Pagi dengan Apel dan karnaval Islam Nusantara dan malam harinya, pengajian akbar bersama Habib Umar Muthahar dan Habib Ali Zainal Abidin bin Muhammad al-Kaff
Dari Pantauan Suaranahdliyin.com, Karnaval Islam Nusantara berlangsung sangat meriah. Tidak kurang dari seratus mobil perwakilan ranting NU dan banomnya, pesantren dan sekolah/madrasah NU se-Bae mengikuti karnaval. Dengan dilepas Camat Bae Mintoro AP, mereka mengambil start lapangan Gondangmanis kemudian menyusuri jalan-jalan raya protokol se wilayah setempat.
Menurut ketua panitia, HM.Qosim Al Qudsiy, peringatan harlah NU ini menjadi momentum kebersamaan untuk menggalang persatuan warga NU dan badan otonom dalam kukuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Dari karnaval ini kita mengusung tema Islam Nusantara dan mengenalkan potensi NU seperti lembaga pendidikan di kecamatan Bae,”terangnya.
Qosim mengatakan tujuan harlah juga untuk mengenang dan meneruskan perjuangan ulama-ulama NU dalam menjaga Islam Aswaja dan Bangsa. Ulama NU, imbuh dia, sebagai kekuatan yang harus dijaga dan dihormati.
“Dari ulama NU inilah, Aswaja yang telah tertanam di hati warga NU ini telah menjadi pondasi yang tidak bisa dibeli dengan ajaran lain yang murahan dengan kedok Ahlussunnah,”tegasnya.

Ketua Fatayat NU Bae Hj. Siti Nafisatun mengharapkan pada harlah NU ini semua kader bisa mempertahankan prinsip lama yang baik dan menerima konsep baru yang lebih baik yang sesuai koridor syariat Islam Aswaja.
“Dengan demikian, kader-kader NU kedepan betul-betul mampu menjaga muru’ah organisasi,”tandasnya.(sep,adb/ros)