
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Pelajaran menarik disampaikan Ketua PCNU Kabupaten Jepara, KH. Hayatun dalam silaturahim dengan jajaran pengurus PCNU dan Badan Otonom (Banom) NU Kudus, Sabtu (21/4/2019).
Pada kesempatan itu, Mbah Yatun –sapaan akrab KH. Hayatun- mengatakan, bahwa di NU seseorang tidak boleh menjadi pengurus hanya nampang nama. ‘’Maka di PCNU Jepara, adanya tambal sulam kepengurusan itu hal biasa,’’ paparnya.
Dia pun mengatakan, bahwa belum lama ini, di PCNU Jepara juga terjadi tambal sulam kepengurusan. ‘’(Menjadi pengurus – Red) di NU kalau tidak kerja ya harus diganti. Tidak boleh hanya nampang nama,’’ tegasnya.
Di forum silaturahmi yang mengusung tema ‘’Membangun Sinergi untuk Membangun NU dan Kemaslahatan Ummat’’ tersebut, Mbah Yatun pun menceritakan ihwal adanya silaturahim antara kedua PCNU ini.
Mbah Yatun pun menyinggung perihal gelaran silaturahim yang digelar oleh PCNU Kudus dan PCNU Jepara pada momentum Hari Kartini ini. menurutnya, sebelumnya dia silaturahim dengan KH. Ma’shum AK. dan mendengar kabar terpilihnya H. Asyrofi sebagai Ketua Tanfidziyah NU Kudus.
‘’Ini sedikit cerita tentang bagaimana forum silturahim pada siang ini terjadi,’’ tuturnya yang sebelum menyampaikan paparan bagaimana mengelola organisasi dengan baik, memperkenalkan jajaran personalia NU Jepara. (rid, luh, gie, mail/ adb, ros)