Ketum PBNU Tegaskan NU Siap Jadi Jembatan Komunikasi antara Pemerintah dan Masyarakat Wadas

0
872
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat membuka gelaran Muskerwil PWNU Jateng

SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), meminta agar polemik yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo tidak dipolitisasi. Apalagi jika dicap bahwa pemerintah menindas rakyat.

Hal itu disampaikan Gus Yahya dalam sambutannya pada Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah dan Harlah NU ke 96 H secara virtual di Aula Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kamis (10/2/2022).

“Kita tidak perlu tergesa-gesa mempolitisasi masalah semacam ini sebagai masalah antara pemerintah dengan rakyat, masalah pemerintah menindas rakyat dan sebagainya, kita tidak boleh berlebihan dalam soal ini,” katanya.

Kakak kandung Menteri Agama itu mengatakan, bahwa seluruh pihak mesti bersama-sama mencari jalan keluar. Untuk itu, Nahdlatul Ulama (NU) siap menjembatani komunikasi yang lebih baik antara pemerintah dan masyarakat Wadas.

“Yang kita butuhkan sekarang adalah jalan keluarnya dan NU insyaallah akan siap terus hadir mendampingi rakyat dan membantu pemerintah melancarkan komunikasi antara pemerintah dengan rakyat itu sendiri,” ujarnya.

Di sisi lain, Gus Yahya yakin dalam penyelesaiannya Ganjar akan merampungkan persoalan terkait penambangan batu andesit di Desa Wadas dengan baik. Mengingat, kata Yahya, Purworejo punya ikatan emosional dengan sang gubernur itu.

“Mudah-mudahan ke depan bisa lebih baik dan kalau saya pribadi sangat yakin bahwa ini bisa diselesaikan, karena ini masalahnya dengan tetangga Pak Ganjar yang orang Lurworejo,” tuturnya.

Gubernur Ganjar Pranowo menyebut dukungan dari PBNU yang disampaikan oleh Ketum Yahya Cholil Staquf menjadi energi tambahan agar pemerintah bisa berkomunikasi lebih baik dengan masyarakat Wadas.

Sejumlah tokoh hadiri Muskerwil PWNU Jateng

“Nanti (baik) yang pro maupun kontra sama-sama bisa saling menghargai dan kita carikan solusi yang paling bagus,” katanya.

Sementara itu, selain Gubernur Ganjar Pranowo dan jajaran Forkopimda Jateng dan para pimpinan PWNU Jateng seperi Rais Syuriah Ubaidillah Shodaqoh dan ketua tanfidziyah H M Muzammil, nampak pula antara lain Ketua DPW PKB Jateng KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) dan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. (rls/ adb, ros, gie, rid)

Comments