(Santriyah Pesantren Literasi Prisma Quranuna Kudus/ Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Kudus)
Bulan Ramadan adalah bulan yang mulia. Bulan penuh berkah. Bulan yang dirindukan umat Islam. Bulan penuh rahmat dan ampunan. Semoga Ramadan tahun ini, kita bisa meningkatkan ibadah kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ramadan, bulan puasa bagi umat Islam ini, memiliki banyak keistimewaan. Antara lain Allah akan melipatkan pahala bagi orang ingin mendekatkan diri seperti dengan memperbanyak membaca al Quran, salat sunah (tarawih, witir dan lainnya) terutama pada Lailatul Qadar, suatu malam yang Allah akan mengijabah doa-doa hambanya.
Tetapi bagi penulis, Ramadan kali ini berasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, Ramadan tahun ini pertama kalinya penulis menduduki bangku perkuliahan, tentunya tantangan di sini lebih banyak dari sebelumnya.
Awalnya sempat berpikir, kuliah pertama saat Ramadan bisa nggak, ya? Tetapi jika datang waktunya, pasti terlewati dengan baik, asalkan kita mau melewatinya dengan senang dan bahagia.
Itu sebagaimana penulis rasakan pada Ramadan tahun ini. Pertama, sebelumnya setiap Ramadan berbuka Bersama keluarga di rumah, tetapi kali ini penulis berbuka dengan teman-teman di pondok. Dan ini menjadi momentum pertama bisa berbuka bersama teman-teman di pondok, yang tak kalah seru dengan berbuka di rumah.
Kedua, setiap Ramadan tiba, penulis selalu membantu ibu menyiapkan menu buka puasa seeprti membantu memasak, membuat es, membuat teh anget untuk bapak dan ibu, membuat gorengan dan lain-lain. Namu tahun ini, aktivitas itu tidak bisa penulisa lakukan; ternyata itu semua meunculkan kerinduan tersendiri bagi penulis.
Ketiga, semasa di bangki SMA dulu, para guru sepakat membuat keputusan pulang setelah Ddhuhur. Ini juga berbeda dengan dunia perkuliahan. Waktu kuliah bisa sampai sore, meski tidak setiap hari, tergantung jadwal yang yang didapat.
Nah, jika kuliah sampai sore, pikiran dan fisik terkadang kurang fit (lemas) sehingga kurang fokus saat teman presentasi. Sampai terkadang, ada dosen yang lebih memilih kuliah online, yang bisa dilakukan dengan rebahan di rumah.
Dengan kata lain, Ramadan tahun ini memberikan pelajaran berharga bagi penulis; belajar kemandirian. Belajar bertanggung jawab. Dan belajar memimpin diri sendiri. Sebuah pembelajaran yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya, dan kini penulis harus menjalaninya. (*)
Catatan: kolom ini adalah kerja sama Suaranahdliyin.com dengan Ma’had Prisma Quranuna Kudus.