
KUDUS,Suaranahdliyin.com – Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kudus sekaligus Dosen Bimbingan Konseling Islam (BKI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) UIN Sunan Kudus Hj. Farida menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan retreat Wawasan Kebangsaan dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara bagi Forkopimda, Sekretaris Daerah (Sekda), pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para asisten, staf ahli, Kepala Bagian (Kabag), camat, serta direktur BUMD Kabupaten Kudus.Sabtu (6/12/30225).
Dalam acara yang bertempat di Pijar Park Kajar Dawe itu, Hj. Farida memberikan motivasi memecah kebuntuan perubahan di era disrupsi, menjadi agile government bagi Kudus tercinta. Ia menekankan pentingnya kepemimpinan yang adaptif di tengah perubahan cepat dan kompleksitas era digital.
“Kalau pemimpin tidak berubah, maka organisasinya pasti tertinggal. Perubahan hari ini tidak menunggu kesiapan kita,” ujarnya di hadapan peserta retreat.
Farida menjelaskan bahwa dinamika sosial dan lonjakan teknologi menuntut pemimpin pemerintahan untuk lebih fleksibel, visioner, dan berani keluar dari zona nyaman. “Pemimpin tidak lahir dalam kenyamanan. Ia lahir melalui proses belajar, keberanian mencoba hal baru, dan kesediaan ditempa,”tambahnya.
Farida juga mengajak peserta memahami karakter diri dan tim melalui berbagai contoh psikologis dan interaksi nonverbal. Menurutnya, pemimpin harus mampu membangun kedekatan dengan anggota tim.
“Kedekatan dan kepercayaan tidak cukup dengan kata-kata. Orang butuh contoh nyata. Tanpa keteladanan, kepemimpinan hanya jadi slogan,” tegas perempuan yang masih menempuh pendidikan S3 di PBK UNNES.
Dalam paparannya, ia menggambarkan pentingnya konsep Agile Government, yaitu pemerintahan yang lincah, cepat merespon perubahan, dan mampu menyesuaikan sistem pelayanan publik dengan kebutuhan masyarakat.
“Kudus membutuhkan pemimpin yang sigap. Kita tidak bisa berhenti di pola lama. Pemerintah harus berlari seirama dengan perkembangan zaman,” jelas Farida.

Kegiatan ini tidak hanya berisi penyampaian teori, tetapi juga mengajak peserta melakukan refleksi bersama. Para peserta diminta merefleksikan kesiapan menghadapi perubahan melalui mutasi atau rotasi jabatan, termasuk komitmen untuk tetap amanah dan bertanggung jawab bersama tim.
Mereka juga diajak merenungkan sikap dalam menghadapi kritik, yakni menindaklanjuti secara bijak serta menjadi penyebar informasi yang positif. Sesi refleksi ini memunculkan diskusi aktif dan menunjukkan keseriusan peserta dalam meningkatkan kualitas kepemimpinan.
Retreat yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) ini menjadi upaya untuk memperkuat wawasan kebangsaan sekaligus meningkatkan profesionalitas para pemimpin daerah. Sinergi lintas sektor menjadi kunci untuk mewujudkan Kudus yang sehat dan maju. “Dengan satu hati dan satu tujuan, kita bisa menjejakkan langkah pasti untuk masa depan Kudus,”
Kegiatan ditutup dengan pemutaran video motivasi dan refleksi kepemimpinan yang menguatkan semangat peserta. Melalui retreat ini, diharapkan para pimpinan OPD dan Forkopimda semakin siap menghadapi tantangan zaman serta mampu mewujudkan pemerintahan yang agile dan responsif demi tercapainya Kudus Sehat sesuai tema besar kegiatan.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, serta narasumber dari Korem 073/Makutarama yang menyampaikan materi kebangsaan dan bela negara.(yuliana/adb)









































