
TEMANGGUNG, Suaranahdliyin.com – Dalam bedah buku ‘’Humanisme Islam’’ karya Dr. Baedowi M.Ag, sang penulis menegaskan, bahwa kunci kerukunan bangsa sudah dikonsep secara apik dalam Islam.
Hal itu disampaikan Ketua STAINU Temanggung tersebut, dalam acara yang diselenggarakan di Lantai III Aula STAINU Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (10/1/2019). ‘’Salah satu konsep itu adalah humanisme Islam, yang sudah dikembangkan para filsuf, ulama, kiai, dan akademisi Islam,’’ tuturnya.
Menurut Baedhowi, humanisme dalam ilmu mantik disebut dengan al-insan al-hayawan al-natiq. Maka jika manusia tidak mau berpikir, bernalar, maka hakikatnya tidak lebih baik dari seekor hewan.
‘’Humanisme Islam, selalu memuliakan manusia daripada hewan. Itu tertulis dalam al-Quran, bahwa manusia itu mulia daripada makhluk lain. Di Indonesia, selain ada humanisme Islam, juga humanisme Kristen, Budha, Hindu, dan lainnya. Semua memiliki konsep humanisme,” paparnya.
Doktor lulusan UII Yogyakarta itu menjelaskan, dalam ilmu syariah, ada lima pokok penting humanisme. Yaitu hak hidup bagi semua manusia, hak beragama, hak kepemilikan, hak profesi dan hak berkeluarga.
“Semua itu jika diterapkan, maka Indonesia ini akan menjadi negara yang cinta damai dan tanpa gesekan,” ujarnya dalam bedah buku yang digelar dalam rangka Konferensi ke-2 LPM Grip STAINU Temanggung. (ibda/ gie, ros, adb)