
SURAKARTA, Suaranahdliyin.com – Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Surakarta mengadakan khataman, istighasah dan pengajian sekaligus musyawarah pimpinan cabang (Muspimcab) di kantor PCNU Kota Surakarta, Selasa (30/04/19).
Acara bertajuk Aswaja Sebagai Ruh Reforma Gerakan PMII di Solo ini digelar dalam rangka memeringati hari lahir ke-59 PMII.
Ketua PC PMII Surakarta Najih Fikriyah memberikan pesan tentang pentingnya kader PMII untuk mantap dalam memahami Aswaja.
“Kita sebagai kader penggerak yang berlandaskan Aswaja tentunya harus mantap dalam memahami Aswaja karena kita yang harus menangani masalah saat ini dengan Aswaja yang bersifat moderat (tawassuth), toleransi (tasamuh), seimbang (tawazun) dan adil,” pesannya.
Senada, Ustaz Ahmad Muhammad Musta’in Nashoha A.H dalam mauidlah khasanahnya menjelaskan ajaran Aswaja dengan keharusan memiliki sanad.
“Setiap doa yang tanpa izin dari gurunya tidak akan barokah walaupun itu terkabul doanya,” tegasnya.
Menurutnya, orang-orang Aswaja ialah yang ketika belajar ilmu agama ataupun yang lain masih mengandalkan guru. Kendati begitu tidak asal guru, melainkan seseorang yang memiliki hubungan keilmuan hingga kepada Rasul Muhammad SAW.

Usai istighosah, khataman alquran dan pengajian, acara kemudian dilanjut dengan Muspincab.
Acara ini untuk mengevaluasi kinerja dari PC PMII Surakarta selama setengah periode berjalan.
“Tentunya banyak yang harus dikoreksi untuk mengerti sejauh mana kinerja PC PMII Surakarta,” ujar Afika, perwakilan dari Pimpinan Komisariat Pabelan.
Afika menambahkan, Muspimcab juga bertujuan meningkatkan dan menjadi pertimbangan untuk setengah periode yang akan datang menjadi lebih baik. (tsania/rid)