SEMARANG, Suaranahdliyin.com –KPID Jawa Tengah berharap lembaga penyiaran televisi dan radio, berhati-hati dalam menayangkan siaran saat Ramadan. Sebab, menurut Ketua KPID Jawa Tengah, Budi Setyo Purnomo, Ramadan biasanya akan mengubah pola keseharian warga, sehingga lembaga penyiaran juga akan ikut mengubah pola siarannya.
“KPID berharap kepada lembaga penyiaran tetap menanyangkan konten-konten yang menyejukkan, indah, mengusung pluralitas serta tidak menayangkan siaran yang mengandung konten mempertentangkan SARA, mengandung konten saru, serem dan sadis,” katanya melalui siaran pers yang diterima Suaranahdliyin.com, baru-baru ini.
Budi juga meminta lembaga penyiaran senantiasa mematuhi pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran (P3SPS) KPI tahun 2012. Selain itu, pihaknya juga meminta lembaga penyiaran melakukan penambahan durasi dan frekuensi untuk program dakwah. “Kedepankan prinsip perlindungan anak dan remaja pada seluruh siaran, dengan mempertimbangkan perubahan pola menonton pemirsa saat Ramadan,” pintanya.
Dikatakannya, Ramadan kali ini dan Idul Fitri tahun ini, terasa istimewa karena merupakan masa kampanye Pilkada serentak 2018. KPID Jawa Tengah pun mewaspadai adanya lembaga penyiaran yang menayangkan iklan terselubung pasangan calon Pilkada di hari-hari puasa dan Idul Fitri. ‘’Iklan pasangan calon peserta Pilkada hanya boleh yang difasilitasi oleh KPU daerah masing-masing,’’ tegasnya.
Untuk itu, lembaga penyiaran diwajibkan memperhatikan surat edaran KPI No. 68/K/KPI/31.2/02/2018 tertanggal 12 Februari 2018 tentang edaran penyiaran masa Pilkada 2018, karena pelaksanaan iklan kampanye pilkada di lembaga penyiaran berlangsung pada akhir Ramadan dan awal Idul Fitri (10-23 Juni 2018).
‘’Kami menghimbau televisi di Jakarta yang berjaringan di daerah, menyesuaikan jam lokal pada saat menanyangkan azan maghrib yang merupakan waktu berbuka puasa dan jam lokal untuk imsak. Jangan sampai lembaga penyiaran menanyangkan azan maghrib di Jawa Tengah tapi waktunya untuk wilayah Jakarta. Waktu azan masing-masing wilayah tidaklah sama,’’ katanya. (rif/ ros)