
SEMARANG,Suaranahdliyin.com –Komunitas Gusdurian Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) melaksanakan kegiatan Ngaji Gus Dur dengan tema “Kesetaraan”. Dosen Ilmu Politik FISIP Unwahas, Azmi Muttaqin, S.IP., M.Si. menjadi pemantik diskusi yang berlangsung di Gedung C Universitas Wahid Hasyim Semarang, Kamis, (18/10).
Acara yang dimulai pada pukul 19.00 WIB ini tidak hanya dihadiri oleh anggota komunitas Gusdurian Unwahas saja, tapi juga dihadiri anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Sosial Unwahas, Mahasiswa Papua, Santri Pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim (PPLWH), Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Mahasiswa Fakultas Isip, anggota Garis Juang Pergerakan dan Pembina Gusdurian Unwahas.
Azmi Muttaqin menyampaikan bahwa setiap manusia memiliki martabat yang sama di hadapan Allah. Kesetaraan merupakan persamaan hak dalam beragama, berpolitik, berbudaya dan berserikat.
“Setiap manusia memiliki martabat yang sama di hadapan Allah”, ungkapnya.
Azmi juga menambahkan bahwa di dalam pembenahan kesetaraan dalam pergulatan nasionalisme dan islamisme, Gus Dur juga menginginkan agama itu hadir bukan dengan tekstual saja melainkan melalui subtansi agama yaitu kesetaraan, keadilan, kesejahteraan dan kedamaian.
Dalam diskusi ini juga membahas persamaan serta perbedaan antara Soekarno dan Gus Dur yaitu sama-sama mengambil sikap untuk memperjuangkan kemanusiaan, keadilan serta kesetaraan yang termaktub dalam Pancasila.
“Adapun perbedaannya, jika Soekarno menjadi peletak batu utama kemerdekaan, Gus Dur mengambil tanggung jawab untuk menjaga dan mewujudkan kemerdekaan perkuliah100%,”jelas Azmi.
Luqmanul Hakim selaku Kordinator Gusdurian Unwahas mengungkapkan, banyak hal positif yang dapat diambil oleh komunitas Gusdurian ini, seperti memahami pemikiran dan peran penting sosok Gus Dur serta dapat menumbuhkan Gus Dur muda di masa mendatang.
“Semoga Ngaji Gus Dur dapat istiqomah mengupas tuntas pemikiran dan perjuangan Gus Dur serta belajar menjadi manusia seutuhnya dan meneruskan perjuangan beliau dalam menjaga dan mewujudkan kemerdekaan 100%,” harap Luqman. (Tamam/adb)